Jumat, 23 September 2011

ASKEP PADA PASIEN ANSIETAS

Ansietas / Gangguan fisik & mental

 Definisi
        Berbagai kombinasi dari gambaran fisik dan mental yang tidak memadai terhadap provokasi yang ditutup-tutupi yang dapat bervariasi dalam intensitas dan lamanya 

     Patologi dan Penyebab 
      
       Mungkin terdapat predisposisi familial 
       Gejala-gejala berhubungan dengan jenis kepribadian masing-masing 
       Berbagai gejala dan tanda-tanda vegetatif dan sensorimotorik 
       Mungkin merupakan prodromal bagi gangguan psikiatri lainnya 

     Gejala dan Tanda 
       Rasa kuatir subyektif dalam berbagal derajat 
       Kesadaran terhadap realitas tidak terganggu 
       Ketidak-mampuan sosial sering sebagai akibat dan  gejala-gejala 
       Sering terdapat insomnia 
       'Withdrawal' psikososial 
       Berbagal gejala fisik dan psikologik tergantung pada subtipe: hiperventilasi (taki-kardia, parestesia, sinkope kelelahan dan lain-lain); gejala gastrointestinal (dispepsia, diare); gejala vegetatif (berkeringat, ketegangan otot meningkat, penglihatan kabur); hipokondriasis (fobia gejala obsesif tentang kesehatan 

     Diagnosis Banding 
       Hipertiroidisme 
       Feokromositoma 
       Depresi agitasi dan panik yang mungkin berhubungan dengan skizofrenia paranoid 

     Pengobatan 
       Obat ansiolitik pada fase akut 
       Psikoterapi secara pribadi, kelompok dan/atau keluarga 

     Prognosis 
       Akut, baik dengan pengobatan yang tepat 
       Kronik, sulit diobati, prognosis untuk jangka panjang hanya sedang





ASKEP PADA PASIEN ANSIETAS
Pengertian
Cemas atau ansietas merupakan reaksi emosional terhadap penilaian dari stimulus. Keadaan emosi ini biasanya merupakan pengalaman individu yang subyektif, yang tidak diketahui secara khusus penyebabnya. Ansietas berbneda dengan takut. Takut adalah penilaian intelektual dari stimulus yang mengancam dan obyeknya jelas. Individu tersebut dapat menggambarkan sumber dari rasa takut. Ansietas dapat merupakan suatu sumber kekuatan dan energinya dapat menghasilkan suatu tindakan yang destruktif atau konstruktif.
Rentang respon ansietas
Rentang respon individu terhadap ansietas berfluktuasi antara respon adaptif dan maladaptif seperti terlihat pada gambar :
Respon adaptif ß----------------------------------------------------à Respon Maladaptif
___________________________________________________________________
antisipasi ringan sedang berat panik
Tingkat ansietas
Beberapa teori membagi ansietas kedalam emapt tingkat sesuai dengan rentang respon ansietas yaitu :
1. Ansietas ringan
Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan akan kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lapang persepsi meningkat dan individu akan berhati-hati dan waspada. Pada tingkat ini individu terdorong untuk belajar dan akan menghasilkan pertumbuhan dan ktreativitas.
2. Ansietas sedang
Pada tingkat ini lapang persepsi terhadap lingkungan menurun. Individu lebih memfokuskan pada hal yang penting saat itu dan mengesampingkan hal lain.
3. Ansietas berat
Pada ansietas berat, lapang persepsi menjadi sangat menurun. Individu cenderumng memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang lain. Individu tidak mampu berfikir berat lagi dan membutuhkan banyak pengarahan.
4. Ansietas panik
Pada tingkat ini individu sudah tidak dapat mengontrol diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa lagi walaupun sudah diberi pengarahan.



Ansietas merupakan satu keadaan yang ditandai oleh rasa khawatir disertai dengan gejala somatik yang menandakan suatu kegiatan berlebihan dari Susunan Saraf Autonomic (SSA). Ansietas merupakan gejala yang umum tetapi non-spesifik yang sering merupakan satu fungsi emosi. Sedangkan depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya termasuk perubahan pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri.
Ansietas dan gangguannya dapat muncul dalam berbagai tanda dan gejala fisik dan psikologik seperti gemetar,  rasa goyah, nyeri punggung dan kepala, ketegangan otot, napas pendek, mudah lelah, sering kaget, hiperaktivitas autonomik seperti wajah merah dan pucat,  berkeringat, tangan rasa dingin, diare, mulut kering, sering kencing, rasa takut, sulit konsentrasi, insomnia, libido turun, rasa mengganjal di tenggorok, rasa mual di perut dan sebagainya. Gejala utama dari depresi adalah efek depresif, kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) serta menurunnya aktivitas. Beberapa gejala lainnya dari depresi adalah:
• konsentrasi dan perhatian berkurang;
• harga diri dan kepercayaan diri berkurang;
• gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna;
• pandangan masa depan yang suram dan pesimistis;
• gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri;
• tidur terganggu;
• nafsu makan berkurang.
Keadaan cemas biasanya disertai dan diikuti dengan gejala depresi. Untuk diagnosis dibutuhkan penentuan kreteria yang tepat antara berat ringannya gejala, penyebab serta kelangsungan dari gejala apakah sementara atau menetap. Pada gangguan cemas lainnya biasanya depresi adalah bentuk akhir bila penderita tidak dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Pada cemas menyeluruh depresi biasanya bersifat sementara dan lebih ringan gejalanya dibanding ansietas, gangguan penyesuaian memiliki gejala yang jelas berkaitan erat dengan stres kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar