Manusia
membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan
membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses
tersebut.
Pertukatan gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel terus berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas.
Jalannya Udara Pernapasan
1. Udara masuk melalui lubang hidung
2. melewati nasofaring
3. melewati oralfarink
4. melewati glotis
5. masuk ke trakea
5. masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
6. masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
7. udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)
Pertukatan gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel terus berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas.
Jalannya Udara Pernapasan
1. Udara masuk melalui lubang hidung
2. melewati nasofaring
3. melewati oralfarink
4. melewati glotis
5. masuk ke trakea
5. masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
6. masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
7. udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)


pertukaran
udara yang sebenarnya hanya terjadi di alveoli. Dalam paru-paru orang dewasa
terdapat sekitar 300 juta alveoli, dengan luas permukaan sekitar 160 m2 atau
sekitar 1 kali luas lapangan tenis, atau luas 100 kali dari kulit kita.
Nasal
(Hidung)
Hidung
merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui udara luar. Didalam rongga
hidung terdapat rambut dan selaput lendir berguna untuk menyaring udara yang
masuk, lendir berguna untuk melembabkan udara, dan konka untuk mengangatkan
udara pernapas
Faring
Faring
merupakan percabangan dua saluran, yaitu saluran tenggorokan (nasofaring) yang
merupakan saluran pernapasan, dan saluran kerongkongan (oralfaring) yang
merupakan saluran pencernaan.
Laring
(pangkal tenggorokkan)
merupakan
bagian pangkal dari saluran pernapasan (trakea). Laring tersusu atas tulang
rawan yang berupa lempengan dan membentuk struktur jakun. Diatas laring
terdapat katup (epiglotis) yang akan menutup saat menelan. Katup berfungsi
mencegah makanan dan minuman masuk ke saluran pernapasan. Pada pangkal larink
terdapat selaput suara. Selaput suara akan bergetar jika terhembus udara dari
paru-paru

Trakea
(tenggorokan)
Batang
tenggorokan terletak di daerah leher didepan kerongkongan. Batang tenggorokkan
berbentuk pipa dengan panjang 10 cm. dinding trakea terdiri atas 3 lapisan,
lapisan dalam berupa epithel bersilia dan berlendir. Lapisan tengah tersusun
atas cincin tulang rawan dan berotot polos. lapisan luar tersusun atas jaringan
ikat. Cincin tulang rawan berfungsi untuk mempertahankan bentuk pipa dari
batang tenggorokkan, sedangkan selaput lendir yang sel-selnya berambut getar
berfungsi menolak debu dan benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.
Akibat tolakan secara paksa tersebut kita akan batuk atau bersin.
Bronchus
(cabang tenggorokkan)
Ujung
tenggorokkan bercabang dua disebut bronchus, yaitu bronchus kiri dan bronchus
kanan. Struktur bronchus kanan lebih pendek dibandingkan bronchus sebelah kiri.
kedua bronchus masing-masing masuk kedalam paru-paru. Didalam paru-paru bonchus
bercabang menjadi bronchiolus yang menuju setiap lobus (belahan) paru-paru.
bronchus sebelah kanan bercabang menjadi 3 bronchiolus, sedangkan sebelah kiri
bercabang menjadi 2 bronchiolus. Cabang bronchiolus yang paling kecil masuk ke
dalam gelembung paru-paru yang disebut alveolus. Dinding alveolus mengandung
banyak kapiler darah. melalui kapiler darah oksigen yang berada dalam alveolus
berdifusi masuk ke dalam darah.
Pulmo
(alveolus)
Paru-paru
terletak dalam rongga dada diatas diafraghma. Diafraghma adalah sekat rongga
badan yang membatasi rongga dada dengan rongga perut.
Paru-paru
terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru sebelah kiri dan paru-paru sebelah
kanan. Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir sedangkan paru-paru kiri terdiri
atas 2 gelambir.
Paru-paru
dibungkus oleh 2 buah selaput yang disebut selaput pleura. Selaput pleura
sebelah luar yang berbatasan dengan dinding bagian dalam rongga dada disebut
pleura parietal, sedangkan yang membungkus paru-paru disebut pleura visceral.
Diantara kedua selaput terdapat rongga pleura yang berisi cairan pleura yang
berfungsi untuk mengatasi gesekan pada saat paru-paru mengembang dan mengempis.

Bernafas berkaitan dengan keluar masuknya udara melalui alat-alat pernapasan. Bernapas meliputi proses inspirasi (memasukkan udara) dan ekspirasi (mengeluarkan udara).
Untuk dapat terlaksananya proses inspirasi dan ekspirasi, kita perlu mengenal beberapa organ tubuh diluar alat pernapasan yang berkaitan dengan proses pernapasan, diantaranya:
1. Diafraghma
Merupakan sekat rongga dada yang membatasi antara rongga dada dengan rongga perut. Rongga dada berisi paru-paru dan jantung, sedangkan rongga perut berisi lambung dan alat-alat pencernaan lainnya).
2. Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis)
Merupakan otot tempat melekatnya tulang rusuk. otot ini akan berkontraksi atau relasasi saat terjadi proses pernapasan.
permukaan bagian dalan rongga dada dan permukaan luar dari paru-paru dilapisi oleh membran pleura. membran pleura yang melapisi bagian dalam rongga dada disebut pleura parietal, sedangkan yang melapisi paru-paru disebut pleura visceral. Diantara kedua membran terdapat rongga pleura yang berisi cairan getah bening.
Mekanisme bernapas
Pernapasan manusia dibedakan atas pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi, demikian juga untuk pernapasan perut.
Mekanisme pernapasan dada
1. Fase Inspirasi pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru
2. Fase ekspirasi pernapasan dada
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
mekanisme pernapasan perut
1. Fase inspirasi pernapasan perut
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk
2. Fase ekspirasi pernapasan perut
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

Udara pernapasan
Oksigen yang masuk dan keluar melalui alat-alat pernapasan disebut udara pernapasan. Udara pernapasan pada manusia dibedakan menjadi enam macam, yaitu:
1. Udara pernapasan biasa (volume tidal) --> VT
Merupakan udara yang masuk dan keluar paru-paru pada saat pernapasan biasa. Volume udara yang masuk dan keluar sebanyak 500 ml
2. Udara cadangan inspirasi (udara komplementer) --> UK
Merupakan udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal, setelah melakukan inspirasi normal. Besarnya udara komplementer adalah 2500 - 3000 ml
3. Udara cadangan ekspirasi (udara suplementer) --> US
Merupakan udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru secara maksimal setelah melakukan ekspirasi biasa. Besarnya udara suplementer adalah 1250 - 1300 ml
4. Udara residu --> UR
merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang berfungsi untuk menjaga agar paru-paru tetap dalam keadaan mengembang. besarnya udara residu adalah 1200 ml.
Oksigen yang masuk dan keluar melalui alat-alat pernapasan disebut udara pernapasan. Udara pernapasan pada manusia dibedakan menjadi enam macam, yaitu:
1. Udara pernapasan biasa (volume tidal) --> VT
Merupakan udara yang masuk dan keluar paru-paru pada saat pernapasan biasa. Volume udara yang masuk dan keluar sebanyak 500 ml
2. Udara cadangan inspirasi (udara komplementer) --> UK
Merupakan udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal, setelah melakukan inspirasi normal. Besarnya udara komplementer adalah 2500 - 3000 ml
3. Udara cadangan ekspirasi (udara suplementer) --> US
Merupakan udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru secara maksimal setelah melakukan ekspirasi biasa. Besarnya udara suplementer adalah 1250 - 1300 ml
4. Udara residu --> UR
merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang berfungsi untuk menjaga agar paru-paru tetap dalam keadaan mengembang. besarnya udara residu adalah 1200 ml.

Volume
udara pernapasan
*
Volume udara pernapasan berkisar 500 - 3500 ml
*
Dari 500 ml udara yang dihirup, hanya 350 ml yang sampai di alveolus, sisanya
hanya sampai saluran pernapasan.
*
Jumlah oksigen yang diperlukan sehari untuk tiap individu sebesar 300 cc.
Kapasitas paru-paru
Kapasitas paru-paru
1. Kapasitas vital --> KV
Merupakan kemampuan paru-paru mengeluarkan udara secara maksimal setelah melakukan inspirasi secara maksimal.
Kapasitas paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
KV
= VT + UK
+ US
Berdasarkan rumus di atas
kapasitas vital paru-paru adalah sebesar 4750 ml
2. Kapasitas total --> KT
Merupakan
udara yang dapat tertampung secara maksimal di paru-paru secara keseluruhan.
Kapasitas
total paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
KT
= KV + UR
Berdasarkan rumus di atas dapat
dihitung kapasitas total paru-paru adalah sebesar 5800 ml
Frekuensi pernapasan
Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit. Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.
Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit. Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.
Faktor
yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:
1. Usia
Balita memiliki frekuensi
pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah usia, intensitas
pernapasan akan semakin menurun
2. Jenis kelamin.
Laki-laki
memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan
3. Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh
(demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat
4. Posisi tubuh
Frekuensi pernapasan meningkat
saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. frekuensi pernapasan
posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan
posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.
5. Aktivitas
Semakin
tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat
Pertukaran Oksigen dan Carbondioksida
1. pertukaran oksigen
Kebutuhan
oksigen setiap individu berbeda-beda tergantung pada umur, aktivitas, berat
badan, jenis kelamin dan jumlah makanan yang dikonsumsi makanan yang
dikonsumsi.
Dalam
keadaan biasa jumlah oksigen yang dibutuhkan sebanyak 300 ml perhari per
individu. Sebagian besar oksigen diangkut oleh hemoglobin dengan reaksi sebagai
berikut:
Hb4
+ 4 O2 -----> 4 HbO2
Proses pengikatan dan pelepasan
oksigen dipengaruhi oleh tekanan oksigen, kadar oksigen, kadar carbondioksida
dan kadar oksigen dan karbondioksida di jaringan tubuh.
Penjelasan
dari segi tekanan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tekanan
oksigen di udara sama dengan tekanan oksigen dalam alveolus. Tekanan oksigen di
arteri 100 mmHg, tekanan oksigen di jaringan 0 - 40 mmHg, tekanan oksigen di
vena 40 mmHg. Jadi tekanan oksigen di udara luar = tekanan oksigen di alveolus.
Tekanan udara di alveolus lebih besar dibandingkan tekanan oksigen di arteri.
Tekanan oksigen di arteri lebih besar dari tekanan oksigen di jaringan.
•Berapa cc O2 yang dapat
diangkut oleh 5 liter darah, sekali beredar ke seluruh tubuh?
Setiap 100 cc darah di arteri mampu mengangkut 19 ccO2.
Setelah sampai di vena setiap 100 cc darah masih mengandung O2 sebanyak 12 cc Jadi volume O2 yang tertinggal di jaringan adalah 7 cc.
•Jika volume darah ada 5 liter, atau 5000 liter, maka volume O2 yang sampai ke jaringan sekali beredar adalah:
•5000 / 100 x 7 cc = 50 x 7 = 350 cc
Setiap 100 cc darah di arteri mampu mengangkut 19 ccO2.
Setelah sampai di vena setiap 100 cc darah masih mengandung O2 sebanyak 12 cc Jadi volume O2 yang tertinggal di jaringan adalah 7 cc.
•Jika volume darah ada 5 liter, atau 5000 liter, maka volume O2 yang sampai ke jaringan sekali beredar adalah:
•5000 / 100 x 7 cc = 50 x 7 = 350 cc
2. pertukaran Karbondioksida
P.CO2 di jaringan tubuh = 60
mmHg à P. CO2 di vena = 47 mmHg à P. CO2 di alveolus atau luar tubuh = 35 mmHg
•Pengangkutan CO2 oleh darah dilakukan 3 cara yaitu:
•Pengangkutan CO2 oleh darah dilakukan 3 cara yaitu:
a. Oleh plasma darah
CO2 + H2O H2CO3
Pengangkutan ini dibantu enzim karbonat anhidrase jumlah CO2 yang dapat di
angkut sebanyak 5 %.
CO2 + H2O H2CO3
Pengangkutan ini dibantu enzim karbonat anhidrase jumlah CO2 yang dapat di
angkut sebanyak 5 %.
b. Oleh Hemoglobin
CO2 + Hb -----> HbCO2 (Karbominohemoglobin)
CO2 + Hb -----> HbCO2 (Karbominohemoglobin)
c.
Pertukaran klorida
- CO2 + H2O -------> HCO3
- H2CO3 -------> H+ dan HCO3
- H+ di ikat Hb, krn bersifat racun dalam sel
- HCO3 --------> ke plasma darah
- HCO3 ---------> diganti oleh Cl-
- CO2 + H2O -------> HCO3
- H2CO3 -------> H+ dan HCO3
- H+ di ikat Hb, krn bersifat racun dalam sel
- HCO3 --------> ke plasma darah
- HCO3 ---------> diganti oleh Cl-
Gangguan pada alat pernapasan
Kelainan Dan Penyakit Pada
Sistem Pernapasan Alat-alat pernapasan merupakan organ tubuh yang sangat
penting. Jika alat ini terganggu karena penyakit atau kelainan maka proses
pernapasan akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan kematian.Berikut akan
diuraikan beberapa macam gangguan yang umum terjadi pada saluran pernapasan
manusia.
1. Influenza (flu), penyakit
yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain
pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
2. Asma atau sesak napas,
merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi
terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun.
3. Tuberkulosis (TBC), penyakit
paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri mycobacterium tuberculosis. Difusi
oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding
alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan
paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah.
4. Macam-macam peradangan pada
sistem pernapasan manusia:a. Rinitis, radang pada rongga hidung akibat infeksi
oleh virus, missal virus influenza.
a. Rinitis juga dapat terjadi
karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi
lendir meningkat.
b. Faringitis, radang pada
faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit dan tampak
berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik.
c. Laringitis, radng pada
laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena
infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
d. Bronkitis, radang pada
cabang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam dan banyak
menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan.
e. Sinusitis, radang pada
sinus. Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung. Biasanya di
dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.
5. Asfikasi, adalah gangguan
pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen yang disebabkan oleh:
tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi
cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem
sitokrom (enzim pernapasan).
6. Asidosis, adalah kenaikan
adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga
pernapasan terganggu.
7. Difteri, adalah
penyumbatanpada rongga faring atau laring oloeh lendir yang dihasilkan kuman
difteri.
8. Emfisema, adalah penyakit
pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
9. Pneumonia, adalah penyakit
infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan
terjadinya radang paru-paru.
10. Wajah adenoid (kesan wajah
bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan
kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.
11.
Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru
dapat menjalar ke seluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan
aktivitas yang sering merokok. Perokok pasif juga dapat menderita kanker
paru-paru. Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kanker paru-paru adalah
penderita menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum, dan kromium.
Pengaruh
Rokok Terhadap Kesehatan
Kandungan
Asap RokokAsap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan
partikel.komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hydrogen
sianida, amoniak, oksida dari nitrogen, dan senyawa hidrokarbon. Adapun
komponen partikel terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium.
Asap
yang dihembuskan para perokok dapat di bagi atas asap utama dan asap samping.
Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok,
sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas,
yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif. Terdapat 4000 jenis bahan
kimia dalam rokok, dan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat
menyebabkan kanker), dimana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap
samping. Misalnya karbon monoksida, 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada
asap samping daripada asap utama , benzopiren 3 kali, dan ammonia 50 kali.
Bahan bahan ini dapat bertahan di ruangan berjam jam lamanya.
Penyakit
Akibat Merokok.
Merokok
dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan
paru-paru. Akibat perubahan anatomi saluran pernapasan tersebut, pada perokok
akan timbul perubahan fungsi paru-paru.
Merokok
juga merupakan penyebab timbulnya penyakit obstruksi paru menahun, termasuk
emfisema (pembengkakan paru-paru), bronkitis kronis, dan asma. Merokok menjadi
pemicu utama penyebab penyakit kanker paru-paru. Hubungan tersebut telah
diteliti dan akhirnya secara tegas memang bahwa rokok sebagai penyebab utama
kanker paru-paru.
Dibandingkan
dengan bukan seorang perokok, kemungkinan timbulnya kenker paru-paru pada
perokok mencapai 10-30 kali lipat.Gangguan yang ditimbulkan akibat merokok
antara lain sebagai berikut.
1.
Jantung KoronerMerokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah
jantung koroner. Merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan
pembuluh darah perifer.
2.
StrokePenyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak sehingga pecah
banyak dikaitkan dengan kegiatan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian
lebih tinggi pada perokok dibandingkan bukan perokok
3. Memudahkan Terjangkit
AIDSDalam penelitian yang banyak dilakukan di amerika serikat dan inggris,
didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada
pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan,
sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Ternyata
merokok menurunkan kekebalan tubuh sehingga lebih mudah terkena AIDS.
4.
Gangguan Fisiologis Nikotin menyebabkan ketagihan. Selain itu, nikotin juga
merangsang pelepasan andrenalin, meningkatan frekuensi jantung, tekanan darah,
dan kebutuhan oksigen jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan
banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin juga dapat mengaktifkan trombosit sehingga
terjadi adhesi (penempelan) trombosit ke dalam pembuluh darah. Karbon monoksida
melarutkan hemoglobin, sehingga persediaan opksigen untuk jaringan tubuh
menurun. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan
oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh
darah). CO membuat darah mengental dan mudah menggumpal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar