Klasifikasi
struktur kromosom eukariot
|
Kromosom
eukariot, yang telah kita ketahui berbentuk linier, ternyata dapat
dikelompokkan menurut kedudukan sentromirnya. Sentromir adalah suatu daerah
pada kromosom yang merupakan tempat melekatnya benang-benang spindel dari
sentriol selama berlangsungnya pembelahan sel (Bab IV). Dilihat dari
kedudukan sentromirnya, dikenal ada tiga macam struktur kromosom eukariot,
yaitu metasentrik, submetasentrik, dan akrosentrik. Struktur kromosom ini
dapat dilihat dengan jelas ketika pembelahan sel berada pada tahap anafase.
|
Pada
metasentrik kedudukan sentromir lebih kurang berada di tengah-tengah kromosom
sehingga memberikan kenampakan kromosom seperti huruf V. Oleh karena itu,
bentuk metasentrik ini menghasilkan dua lengan kromosom yang kira-kira sama
panjangnya. Pada bentuk submetasentrik sentromir terletak di antara tengah
dan ujung kromosom sehingga memberikan kenampakan kromosom seperti huruf J.
Bentuk submetasentrik menghasilkan dua lengan kromosom yang tidak sama
panjangnya. Lengan yang panjang biasanya dilambangkan dengan huruf q, sedang
lengan yang pendek p. Bentuk yang ketiga, akrosentrik, dijumpai apabila
sentromir terletak hampir di ujung kromosom sehingga memberikan kenampakan
kromosom seperti huruf I, dan kedua lengan kromosom semakin jelas beda
panjangnya..
|
Klasifikasi
struktur kromosom menjadi metasentrik, submetasentrik, dan akrosentrik tadi
sebenarnya agak dipaksakan. Akan tetapi, istilah-sitilah tersebut sangat
berguna untuk memberikan gambaran fisik tentang kromosom. Terlebih penting
lagi, evolusi kromosom sering kali cenderung mempertahankan jumlah lengan
kromosom tanpa mempertahankan jumlah kromosom. Sebagai contoh, lalat Drosophila
melanogaster mempunyai dua buah autosom metasentrik yang besar sementara
banyak spesies Drosophila lainnya mempunyai empat autosom akrosentrik
yang kecil. Autosom adalah kromosom yang bentuknya sama pada kedua jenis
kelamin (Bab VI). Jika peta kromosom kedua kelompok Drosophila ini
dibandingkan, akan nampak bahwa tiap lengan kromosom metasentrik pada D.
melanogaster sesuai dengan lengan panjang kromosom akrosentrik pada Drosophila
lainnya itu. Demikian juga, simpanse dan manusia sama-sama mempunyai 22
pasang autosom yang secara morfologi sangat mirip. Akan tetapi, pada simpanse
terdapat dua pasang autosom akrosentrik yang tidak ada pada manusia.
Sebaliknya, manusia mempunyai sepasang autosom metasentrik yang tidak
dimiliki oleh simpanse. Dalam hal ini, masing-masing lengan metasentrik pada
manusia homolog dengan lengan panjang akrosentrik pada simpanse.
|
Kromatid
|
Kromosom
yang sedang mengalami pengandaan, yakni pada tahap S di dalam daur sel (lihat
Bab IV), terdiri atas dua buah kromatid kembar (sister chromatids),
yang satu sama lain dihubungkan pada daerah sentromir. Letak sentromir
berbeda-beda, dan perbedaan letak ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
klasifikasi struktur kromosom seperti telah diuraikan di atas. Pada sentromir
terdapat kinetokor, yaitu suatu protein struktural yang berperan dalam
pergerakan kromosom selama berlangsungnya pembelahan sel.
|
Bahan
penyusun kromosom adalah DNA (asam deoksiribonukleat) dan protein. Tiap
kromatid membawa sebuah molekul DNA yang strukturnya berupa untai ganda (Bab
IX) sehingga di dalam kedua kromatid terdapat dua molekul DNA. Pada Bab X
akan dijelaskan bahwa bagian-bagian tertentu molekul DNA merupakan gen-gen
yang mengekspresikan fenotipenya masing-masing sehingga DNA dapat juga
dilihat sebagai materi genetik.
|

GEN LETAL DOMINAN
Gen letal dominan ialah gen dominan yang bila homozigottik akan menyebabkan individunya mati. Beberapa contoh dapat dikemukakan disini :
1.Pada ayam Creeper.
Pada ayam dikenal gen dominan C yang jika homozigot menyebabkan sifet letal,alelnya resesif c mengatur pertumbuhuhan tulang .ayam heterozigotnya Cc yaitu ayamnya hidup tapi menunjukkan kecacatan yaitu memiliki kaki pendek disebut ayam redep ( dalam bahasa inggris disebut creeper) meskipun ayam ini hidup tetapi sebenarnya menderita penyakit keturunan yang disebut achondraplasi.ayam homozigot yang dihasilkan tidak pernah dijumpai hidup sebab sudah mati sejah masih embrio banyak kelainan padanya misal kepala rusak,tulang tidak terbentuk,mata mengecil dan rusak. Perkawinan antar dua ayam creeper menghasilkan perbandingan 2 ayam creeper : 1 ayam normal : 1 letal.
Bagai mana jika gen letal CC tidak pernah ada bisa terjadi ayam creeper? Sebenarnya ayam creeper (Cc) dihasilkan dari ayan normal (cc) yang salah satu gen resesif c mengalami mutasi gen menjadi gen dominan C.
Perhatikan papan catur persilangan ayam creeper berikut :

2. Pada manusia dikenal
Brakhifalangi,ialah keadaan orang dengan jari pendek disebabkan tulang – tulang
jari pendek dan menjadi satu.. cacat ini diakibatkan oleh gen B yang besifat
keturunan. Penderita brakhifalangi ialah heterozigot Bb,sedang orang yang
normal adalah homozigot resesif bb sedang homozigot dominan BB akan menunjukkan
sifat letak. Jika 2 orang yang sama-sama brakhifalangi menikah maka akan
menunjukkan perbandingan 2 brakhifalang :1 normal : 1 letal
Perhatikan bagan berikut :
Perhatikan bagan berikut :
Brakhifalangi
3.Pada tikus gen letal dominan Y
(dari bhs inggris yellow)
Yang dalam kondisi hetero zigot menyebabkan kulit tikus berpigmen kuning.tikus homozigot dominan YY tidak dikenal karena letal.tikus homozigot resesif yy normal berbulu kelabu.
Persilangan dua tikus kuning menyebabkan perbandingan 2 tikus kuning : 1 tikus kelabu (normal). Perhatikan peta persilangan berikut ini.
Yang dalam kondisi hetero zigot menyebabkan kulit tikus berpigmen kuning.tikus homozigot dominan YY tidak dikenal karena letal.tikus homozigot resesif yy normal berbulu kelabu.
Persilangan dua tikus kuning menyebabkan perbandingan 2 tikus kuning : 1 tikus kelabu (normal). Perhatikan peta persilangan berikut ini.

Dari persilangan tersebut tampak gendomina letal baru akan muncul dari perkawinan heterozigot dan dalam keadaan heterozigot gen dominan letal tidak menyebabkan kematian namun biasanya menimbulkan kecacatan.
GEN LETAL RESESIF
Beberapa contoh dapat diberikan disini :
1.Pada jagung ( Zea mays ) dikenal gen dominan G yang bila dalam kondisi homozigot menyebabkan tanaman membentuk klorofil (zat hijau daun) secaranormal, sehingga daun berdaun hijau benar alel nya resesif g bila homozigot gg akan menyebabkan gen letal , sebab klorofil tidak akan terbentuk samasekali pada zigot sehingga kecambah akan segera mati.
Tanaman heterozigot Gg akan mempunyai daun hijau kekuning-kuningan, tetapi akan hidup terus sampai dapat menghasilkan buah dan biji jadi tergolong normal. Jika kedua tanaman yang heterozigot ini sama-sama disilangkan akan diperoleh pebandingan 1 berdaun dijau normal : 2 berdaun hijau kekuning-kuningan .akan tetapi bagaimanapun juga semua keturunannya normal semua.
Perhatikal papan punnel berikut ini

3.Pada manusia dikenal gen letal resesif i yang jika homozigot akan memperlihatkan pengaruhnya letal. Yaitu munculnya penyakit ichtyosis congenita kulit menjadi kering dan bertanduk, pada permukaan tubuh terdapat benda-benda berdarah. Biasanya bayi telah mati sebelum dilahirkan.
Orang dengan homozigot dominan II dan heterozigot Ii adalah normal. Hanya pada perkawinan dengan sama-sama heterozigot akan memunculkan peluang gen letal. Perhatikan diagaram punell berikut ini.

Beberapa contoh dapat diberikan disini :
1.Pada jagung ( Zea mays ) dikenal gen dominan G yang bila dalam kondisi homozigot menyebabkan tanaman membentuk klorofil (zat hijau daun) secaranormal, sehingga daun berdaun hijau benar alel nya resesif g bila homozigot gg akan menyebabkan gen letal , sebab klorofil tidak akan terbentuk samasekali pada zigot sehingga kecambah akan segera mati.
Tanaman heterozigot Gg akan mempunyai daun hijau kekuning-kuningan, tetapi akan hidup terus sampai dapat menghasilkan buah dan biji jadi tergolong normal. Jika kedua tanaman yang heterozigot ini sama-sama disilangkan akan diperoleh pebandingan 1 berdaun dijau normal : 2 berdaun hijau kekuning-kuningan .akan tetapi bagaimanapun juga semua keturunannya normal semua.
Perhatikal papan punnel berikut ini

3.Pada manusia dikenal gen letal resesif i yang jika homozigot akan memperlihatkan pengaruhnya letal. Yaitu munculnya penyakit ichtyosis congenita kulit menjadi kering dan bertanduk, pada permukaan tubuh terdapat benda-benda berdarah. Biasanya bayi telah mati sebelum dilahirkan.
Orang dengan homozigot dominan II dan heterozigot Ii adalah normal. Hanya pada perkawinan dengan sama-sama heterozigot akan memunculkan peluang gen letal. Perhatikan diagaram punell berikut ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar