Selasa, 20 September 2011

LAPORAN KASUS



ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN  Nn ” A”  DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKLETAL  ( MULTIPLE  FRAKTUR) DI RUANG ANGSOKA 3
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR



I.       PENGKAJIAN tanggal 28 – 3 - 2009
A.          Identitas
1.            Identitas Klien
Nama                           : Nn “ A“
Jenis kelamin               : Perempuan
Umur                           : 17 Tahun
Golongan darah          : -
Agama                         : Hindu
Pendidikan                  : SMA
Suku / bangsa              : Bali / Indonesia
Pekerjaan                     : -
Status perkawinan       : Belum Kawin
Alamat                        : Br Klod Ungasan Kuta Badung
TGL MRS                   : 28 Februari 2009
No Rm                                    : 01 26 28 36
2.            Identitas penanggung jawab
Nama                           : Ny “N “
Umur                           : 40 Tahun
Jenis kelamin               : Perempuan
Agama                         : Hindu
Pendidikan                  : SD
Pekerjaan                     : IRT
Suku / bangsa              : Bali / Indonesia
Hub dgn Keluarga      : Ibu Kandung
Alamat                        : Br Klod Ungasan Kuta Badung



B.           Riwayat Kesehatan
1.            Riwayat kesehatan saat ini
a.       Alasan MRS
Nyeri pada kedua tangan dan kaki kiri setelah mengalami KLL
b.      Faktor pencetus
Trauma langsung pada kecelakaan sepeda motor
c.       Keluhan utama saat dikaji
Nyeri pada kedua tangan dan kaki kiri
d.      Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah
Keluarga membawa klien berobat ke Rumah Sakit Umum Sanglah
e.       Diagnosa Medis    : CKR, CF Femur 1/3 tengah sinistra, CF Cruris 1/3 Distal sinistra, CF Radius Distal Type colles Dextra, CF Radius Distal sinistra dengan post op ORIF D-S + LAC
2.            Riwayat kesehatan masa lalu
a.       Penyakit yang pernah dialami
Klien belum pernah mengalami keluhan seperti saat ini sebelumnya. Tapi klien pernah menderita penyakit asma mulai kelas 2 SD dan pernah kambuh + 1 bulan yang lalu
b.      Operasi
Klien mengatakan tidak pernah menjalani operasi sejenis maupun operasi  lainnya
c.       Alergi
Menurut keterangan ibu klien alergi dingin dan debu
d.      Status Imunisasi
Ibu mengatakan klien mendapat imunisasi lengkap pada saat bayi
e.       Kebiasaan
Klien tidak mempunyai kebiasaan seperti merokok,  minum minuman yang beralkohol maupun mengkonsumsi obat yang terlarang.






3.            Riwayat kesehatan keluarga
a.       Genogram






 
















b.      Keterangan


 

: laki –laki


 

: Perempuan

: Klien

: Garis  Perkawinan


 

: Garis Keturunan

: yang tinggal serumah

Bibi klien dari garis ayah ada yang menderita asma
4.            Aktivitas / istirahat
a.       Gejala subyektif
Ibu mengatakan sebelum sakit klien dalam keseharian tklien lebih banyak tinggal di rumah karena sudah tidak sekolah dan tidak bekerja. selama sakit klien banyak beristirahat, semua aktivitas dibantu oleh ibu dan perawat. Klien  berekreasi bersama teman-temannya. Ibu mengatakan klien biasa tidur siang ± 2 jam mulai jam 14. 00 s/d 16.00 Wita dan tidur malam ± 7 - 8 jam mulai jam 23.00 s/d 06.00 wita karena mempunyai hobi nonton TV.  Selama di rumah sakit klien mengatakan kebutuhan tidurnya tidak ada masalah justru klien lebih banyak tidur. Namun ada keluhan sedikit apabila tangan nyut-nyutan klien susah tidur, tapi itu hanya sebentar, tidak sampai menggagu istirahat dan tidur klien
b.      Gejala obyektif
Klien tampak berbaring di tempat tidur. Klien kelihatan segar,   klien tidak dapat mempertahankan mobilitas maksimal yang dapat dilakukan
Klien tidak dapat mengkonpensasi rasa nyeri
5.            Sirkulasi
a.       Gejala subyektif
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, masalah jantung, demam rematik, edema, baik dari keturunan keluarga sebelumnya.
b.      Gejala Obyektif
Tekanan Darah Berbaring             : 110 / 70 mm Hg
Nadi                                              : 88x / menit
Jantung : irama teratur dan tidak ditemukan adanya bunyi jantung tambahan seperti mur-mur.
6.            Integritas Ego
a.       Gejala subyektif
Ibu klien mengatakan sering menangis bahkan berteriak minta pulang bila mengeluh sakit , klien selalu ingin ditemani oleh pacarnya
b.      Gejala obyektif
Klien kelihatan sedih dan menangis minta pulang.
7.            Eliminasi
a.       Gejala subyektif
Ibu mengatakan  klien sebelum sakit biasa BAB 1 x sehari dengan konsistensi lembek warna kuning , sedangkan selama di rumah sakit klien mengatakan BAB 1 x sehari dengan konsistensi faeces lembek dan tidak ada keluhan selama BAB.
BAK sebelum sakit biasa 4 – 5 kali sehari dengan warna urine putih jernih,  sedangkan selama di RS klien mengatakan BAK 4 – 5 x sehari dan tidak ada keluhan selama BAK.
b.      Gejala obyektif
Tidak ada nyeri tekan pada daerah kandung kemih, dan klien tidak memakai kateter.
8.            Makanan / Cairan
a.       Gejala subyektif
Ibu  mengatakan sebelum sakit klien biasa makan 3 kali sehari dengan menu 1 piring nasi dan lauk pauk yang setiap harinya berpariasi. Sedangkan selama sakit klien makan 3 x sehari dengan menu nasi dimana porsi yang disiapkan dari rumah sakit minumnya sebelum sakit klien minum 4 - 5 gelas sehari tetapi selama opname klien minum  7 – 8 gelas sehari.  BB 50 kg.
b.      Gejala obyektif
Turgor kulit normal, membran mukosa tampak agak kering.
9.            Nyeri / ketidaknyamanan
a.       Gejala subyektif
Klien mengeluh nyeri pada kaki kiri,  pada tangan kanan dan  kiri.  
b.      Gejala obyektif
Saat dikaji klien kadang-kadang kelihatan meringis, skala nyeri 5 pada angka 0 sampai 10. Gerakan hati-hati melindungi bagian tubuh yang trauma
10.        Pernafasan
a.       Gejala subyektif
Klien mengatakan sebelum maupun selama opname tidak pernah merasakan kesulitan dalam bernafas.
b.      Gejala obyektif
Klien tampak bernafas dengan normal,  RR : 20 x / menit
11.        Hygiene
a.       Gejala subyektif
Klie mengatakan sebelum sakit untuk memenuhi kebutuhan hygienenya biasa dilakukan sendiri tetapi selama di RS klien mengatakan dibantu  oleh Ibu  dan perawat
b.      Gejala Obyektif
Penampilan klien agak bersih, rambut kotor  dan diikat, gigi bersih.
12.        Neurosensori
a.       Gejala subyektif
Klien mengatakan nyeri pada kaki kiri serta pada tangan kanan dan  kiri.  
b.      Gejala Obyektif
Klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang. Kesadaran kompos mentis, GCS`: E4 V5 M6.
13.        Keamanan
a.       Gejala subyektif
Tidak ada riwayat cedera dan tidak mengalami gangguan penglihatan maupun pendengaran.
b.      Gejala obyektif
Keadaan umum klien baik, suhu tubuh 37°C , Tonus otot lemah .
14.        Seksualitas
Tidak  dikaji karena klien belum menikah
15.        Penyuluhan / pembelajaran
Klien memiliki pendidikan sampai SMA namun klien bisa fokus mampu bila diberikan pembelajaran tentang penyakitnya. Komunikasi dan edukasi tentang perawatan klien lebih banyak diberikan kepada ibu dan pacarnya yang mendampingi klien setiap hari.
16.        Pemeriksaan fisik
a.       Keadaan umum     : sedang
Sikap                     : Tenang
Personal hygiene   : Tampak bersih
b.      Sistem persepsi sensori
Pendengaran         : Normal, terbukti dengan klien selalu menjawab
  pertanyaan perawat dengan baik.
Penglihatan           : normal, kedua mata simetris, klien tidak memakai  kacamata, tidak ditemukan adanya sekret, konjungtiva tida pucat sklera mata tidak icterus.
Pengecap               : lidah tidak kotor.
Peraba                   : klien tidak mengalami gangguan perabaan.
c.       Sistem pernafasan
RR ; 20 x/menit, suara nafas bersih, tidak ditemukan adanya suara nafas tambahan seperti ronchi maupun whezing.
d.      Sistem kardiovaskuler
Tekanan darah       : 110 / 70 mm Hg
Denyut nadi          : 88x / menit dengan irama teratur
Kekuatan               : kuat dan akral hangat
Pengisian kapiler   : < 2 detik
Edema                   : tidak ditemukan
e.       Sistem Saraf pusat
Kesadaran             : CM
Bicara                    : Normal
Pupil                      : Isokor
Orientasi                : waktu, tempat dan orang baik.
f.       Sistem gastrointestinal
Nafsu makan         : BaikMulut dan tenggorokan : normal
Kemampuan mengunyah  : Normal
Kemampuan menelan        : normal
Perut                                  : Tidak ada nyeri tekan dan distensi abdomen
Kolon dan rektum : normal, klien bab 1 hari sekali selama  sakit.
g.      Sistem muskuloskletal
Rentang gerak       : terbatas
Keseimbangan dan cara jalan:
klien tidak dapat berjalan  karena kaki kirinya patah dan masih dalam
perawatan dengan  elastic banded
Kemampuan memenuhi kebutuhan sehari-hari :
sepenuhnya dibantu oleh ibu dan perawat
Genggaman tangan  : lemah
Otot kaki kiri            : lemah tapi kaki kanan kuat





h.      Sistem integumen
Warna kulit           : sawo matang
Turgor                   : baik
Luka                      :
tampak luka jahitan di lengan kiri 20 cm mulai mengering, luka jahitan memanjang mulai dari paha sampai betis kiri, terdapat luka lecet yang sudah mengering di betis kanan, pada lengan tangan kanan terpasang gips
Memar                   : tidak ada
Kemerahan            : tidak ada
i.        Sistem repsroduksi
Klien  tidak memiliki masalah dalam menstruasi
j.        Sistem perkemihan
BAK                     : 4 – 5 x / hari jumlah ± 600 – 800 cc, warna putih
Jernih dan tidak ada keluhan selama BAK.
k.      Data penunjang tgl 20 Maret 2009
   Normal
WBC         : 22,03                                     (4,1-10,9) 10 e3/µL    
RBC          : 3,67                                       (4,0-5,2) 10 e6/µL      
HGB         : 10,4                                       (12,0-16,0)g/dL
HCT          : 30,8                                       (36,0-46,0) %
MCV         : 84,0                                       (80-100) fL
MCH         : 28,2                                       (26-34) pg
MCHC      : 33,6                                       (31-36) g/dL
CHCM      : 33,9                                       (30-37) g/dL
RDW         : 16,3                                       (11,6-14,8) %
HDW        : 3,94                                       (2,2-3,2) d/L
PLT           : 563                                        (140-440) 10 e3/µL
MPV         : 6,9                                         (0,0-10,0) FL
MPC          : 27,6                                       (26,5-40) g/dL
Neut          : 93,7                                       (47-80) %
Lymph       : 4,0                                         (13-40) %
Mono         : 1,9                                         (2,0-11,09) %
Eos            : 0,1                                         (0-5)%
Baso          : 0                                            (0-2) %
LUC          : 0,4                                         (0-4) %           
l.        Terapi yang diberikan
Terapy tanggal 29 – 3 – 2009
-          Cifro 500 mg 3 x 1 tab
-          Asam Mefenamat 500 mg 3 x 1 tab
-          Cimitidine 2 x 1 tab
17.        Psikologis, Budaya dan Spiritual
-   Psikologis : klien merasa sedih karena menderita penyakit seperti
           sekarang ini,
-          Sosial : menurut ibu Klien hidup rukun dengan lingkungan di masyarakat, klien selalu mengikuti kegiatan sosial yang dilakukan di tempat tinggalnya. Klien juga mempunyai banyak teman sebaya dan bergaul dengan akrab.
-          Budaya : Budaya yang diikuti klien adalah budaya yang berlaku di
         daerah tempat tinggalnya yaitu daerah Ungasan
-          Spiritual : Klien beragama Hindu, klien termasuk anak yang selalu melaksanakan ibadah sehari-hari, namun sekarang klien hanya bisa berdoa dari tempat tidur dan klien merasa sedih karena tidak dapat mengikuti hari raya besar bersama keluarga dan teman-temannya seperti kebiasaannya selama ini.











ANALISA  DATA

NO
D A T A
ETIOLOGI
MASALAH
1.
S :
Klien mengeluh nyeri pada ulu hati
O :
- Klien kelihatan agak
  meringis, nyeri tekan
  pada ulu hati
- Klien mengeluh agak
  Mual
F imunologi, F bakteriologi, F lain ---  infiltrasi sel radang --- atrofi progresif sel epitel kelenjar mukosa --- kehilangan sel parietal dan chief sel --- produksi asam klorida meningkat --- dinding lambung menipis --- iritasi mukosa lambung   --- nyeri ulu hati

        Nyeri
5.
S :
O :
- Klien mengatakan
  kurang mengetahui
  tentang proses penyakit,
  perawatan, pengobatan
  serta   diet.
Kurangnya informasi.
Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, perawatan, pengobatan dan diet


II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.         Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung  ditandai dengan klien mengeluh nyeri, klien kelihatan agak meringis, nyeri tekan pada lambung, klien mengeluh agak mual.
2.         Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi ditandai dengan klien mengatakan kurang mengetahui tentang proses penyakit, perawatan, pengobatan serta diet









iii. RENCANA  keperawatan

NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
RENCANA TINDAKAN
RASIONAL
1.
Nyeri  berhubungan dengan iritasi mukosa lambung
Setelah mendapat  perawatan selama 2 hari klien diharapkan  nyeri berkurang dengan kriteria hasil :
·         Klien tidak mengeluh nyeri
·         Klien tidak meringis lagi
·         Tidak ada nyeri tekan
·         Tidak ada mual

1.         Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan intensitas
2.         Berikan pengalihan seperti menghibur klien



3.         Anjurkan tehnik penanganan stress (tehnik relaksasi, visualisasi ,bimbingan) gembira, dan berikan sentuhan therapeutik.
4.         Evaluasi nyeri, berikan pengobatan bila perlu.









5.         Laksanakan tugas delegasi dalam penanganan nyeri
1.         Memberikan informasi yang diperlukan untuk merencanakan asuhan.
2.         Untuk meningkatkan kenyamanan dengan mengalihkan perhatian klien dari rasa nyeri.
3.         Meningkatkan kontrol diri atas efek samping dengan menurunkan stress




4.         Untuk mengetahui efektifitas penanganan nyeri, tingkat nyeri dan sampai sejauhmana klien mampu menahannya serta untuk mengetahui kebutuhan klien akan obat-obatan anti nyeri.
5.         Agar nyeri cepat berkurang


2.

Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit,  perawatan, pengobatan dan diet berhubungan dengan kurangnya informasi.

Setelah mendapat perawatan selama 1x24 jam klien  memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang penyakitnya.
Kriteria Hasil :
·         klien mengetahui tentang proses penyakit, perawatan , pengobatannya dan diet
·         Klien  dapat melakukan perawatan diri sendiri berdasarkan pengetahuan yang diperoleh.


1.         Kaji tingkat pengetahuan klien/keluarga tentang penyakit gastritis




2.         Kaji latar belakang pendidikan klien





3.         Jelaskan tentang proses penyakit,  perawatan, pengobatan dan diet pada klien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti.

4.         Jelaskan prosedur yang akan dilakukan, manfaatnya bagi klien dan libatkan klien

1.         Untuk memberikan informasi pada klien/keluarga, perawat perlu mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan yang diketahui klien/keluarga.
2.         Agar perawat dapat memberikan penjelasan dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang dapat dimengerti klien sesuai tingkat pendidikan klien
3.         Agar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.


4.         Dengan penjelasdan yang ada dan ikut secara langsung dalam tindakan yang dilakukan, klien pasien akan lebih kooperatif

iv. catatan  KEPERAWATAN

no
dp
hari/tgljam
TINDAKAN KEPERAWATAN
respon hasil

ttd
1.       
Selasa, 23 Maret 2009
12.00 wita
1.   Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan intensitas
2.         Berikan pengalihan seperti menghibur klien
3.         Menganjurkan tehnik penanganan stress (tehnik relaksasi, visualisasi ,bimbingan) gembira, dan berikan sentuhan therapeutik.
4.         Evaluasi nyeri, berikan pengobatan bila perlu.
5.         Lakukan tugas delegasi dalam penanganan nyeri

·         Nyeri di uluhati, intensitas 2-3
·         Klien sangat senang diajak ngobrol oleh perawat
·         Klien mengatakan akan melaksanakan apa yang diajarkan oleh perawat
·         Klien minum obat sesuai anjuran perawat






2
Selasa, 23 Maret 2009
13.30 Wita

1.         Kaji tingkat pengetahuan klien/keluarga tentang penyakit
       gastritis

2.         Kaji latar belakang pendidikan klien


3.         Jelaskan tentang proses penyakit,  perawatan, pengobatan dan diet pada klien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti.

4.    Jelaskan prosedur yang akan dilakukan, manfaatnya bagi
       klien dan libatkan klien


·         Klien tidak pernah sekolah, hanya anak klien yang sekolah sampai SMA
·         Klien mengatakan sangat senang dengan penjelasan perawat
·         Klien menyatakan akan berusaha mengikuti anjuran yang telah diberikan
·         Klien akan mengikuti prosedur perawatan yang harus dilaksanakan
·         Klien dapat menyebutkan sebagian dari penjelasan yang diberikan perawat

1
Rabu, 24 Maret 2009
15.00 Wita

1.    Berikan pengalihan seperti menghibur klien
2.     Menganjurkan tehnik penanganan stress (tehnik relaksasi ,
       visualisasi ,bimbingan) gembira, dan berikan sentuhan
       therapeutik.
3.           Evaluasi nyeri, berikan pengobatan bila perlu.


·         Klien mengatakan rasa nyeri sudah hilang
·         Mual hilang
·         Klien mengatakan dapat tidur dengan nyenyak
·         Klien kelihatan tenang
·         Nyeri tekan tidak ada


v.  catatan  KEPERAWATAN

no
dp
hari/tgljam
respon  perkembngan
TTD
6.          
Selasa, 25 Maret 2009
12.00 wita
S :  - Klien tidak mengeluh nyeri lagi, rasa mual hilang
      - Klien dapat tidur dengan nyenyak
O : -  Klien kelihatan tenang
      - Nyeri tekan tidak ada
A : Masalah teratasi
P : Rencana keperawatan dihentikan


2
Selasa, 23 Maret 2009
13.30 Wita

S :  - Klien mengatakan sangat senang dngan penjelasan perawat
      - Klien mengatakan sekarang mengetahui tentang proses
        penyakitnya, perawatan, pengobatan dan dietnya
O : - Klien kelihatan tenang
      - Nyeri tekan tidak ada
A : Masalah teratasi
P : rencana keperawatan dihentikan





ANALISA DATA
No
Data
Etiologi
Masalah
1
DS:
-          Klien mengatakan badanya panas, menggigil
DO: 
-          Panas hari ke 5 panjang
-          Suhu : 38,8oC
-          Nadi  : 88 x/menit
-          TD    : 11 /80 mm Hg
-          RR    : 20 x/menit
-          Lab IgG DHF (+)
             IgGM DHF (+)

DS :
-          Klien mengatakan nafsu makannya berkurang
-          Klien mengatakn terasa mual bila makan
DO :
-          Klien hanya menghabiskan diit  bubur ½ porsi.
-          Keadaan umum sedang
-           

DS :
-          Klien mengatakan tahu tentang penyakit DHF tetapi tidak tahu tentang proses penyakitnya, perawatan dan pengobatannya
DO :
-          Klien tampak cemas dan sering menanyakan tentang penyakitnya.


DS :
-          Klien mengeluh panas sudah 4 hari
DO:
-          Tes Rampelit (+)
-          Lab trombosit





Proses infeksi virus dengue
Ô
Viremia
Ô
Thermoregulasi










Mual
Nafsu makan menurun
Ô
Intake nutrisi kurang
Ô
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh








Kurang pengeahuan klien tentang penyakitnya
Merupakan stressor psikologis
Pasien menjadi cemas









Adanya komplek virus antibodi dalam sirkulasi darah
Trombosit kehilangan fungi agregasi dan mengalami metamorfosis
Dimusnahkan oleh sistem retikuloendoteal
Terjadi trombositopenia
Memungkinkan adanya perdarahan

Peningkatan suhu tubuh













Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh










Gangguan rasa aman cemas













Resiko terjadi perdaran lebih lanjut


II.          DIAGNOSA KEPERAWATAN
-          Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi virus dengue ditandai dengan : Klien mengatakan badanya panas, menggigil, Panas hari ke 5 panjang, Suhu : 38,8oC, Nadi  : 88 x/menit, TD    : 11 /80 mm Hg, RR    : 20 x/menit, Lab IgG DHF (+), IgGM DHF (+)
-          Resiko pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual ditandai dengan Klien mengatakan nafsu makannya berkurang, klien mengatakn terasa mual bila makan, klien hanya menghabiskan diit  bubur ½ porsi, keadaan umum sedang
-          Gangguan rasa man cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit ditandai dengan Klien mengatakan tahu tentang penyakit DHF tetapi tidak tahu tentang proses penyakitnya, perawatan dan pengobatannya, klien tampak cemas dan sering menanyakan tentang penyakitnya.
-          Potensial terjadinya perdarahan lebih lanjut berhubunga dengan penurunan faktor pembeku darah trombocyte ditandai dengan Klien mengeluh panas sudah 4 hari, tes Rampelit (+), Lab trombosit

PRIORITAS MASALAH
1. Peningkatan suhu tubuh
2. Gangguan rasa aman cemas
3. Resiko pemenuhan kebutuha nutrisi
4. Potensial terjadi perdarahan lebih lanjut











III. RENCANA KEPERAWATAN

NO
D.P.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
RENCANA
TINDAKAN
RASIONAL
1.




















































2.















































3.




































4.









































Peningkatan suhu tubuh (hiper-termia) berhubungan dengan proses penyakit (viremia).

















































Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan & obat-obatan pasien










































Resiko pemenuhan kebutuhan nutrisi; kurang dari kebutuhan sehubungan dengan mual

































Potensial terjadinya perdarahan lebih lanjut sehubungan dengan trombositopenia.



































Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 6 jam diharapkan tidak terjadi peningkatan suhu tubuh dengan kriteri :
-Suhu tubuh normal (36-37oC).
-Pasien bebas dari demam.













































Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan cemas dapat teratasi dengan kriteria :
Pengetahuan pasien/keluarga tentang proses penyakit, diet, perawatan & obat-obatan bagi penderita DHF meningkat serta pasien/keluarga mampu menceritakannya kembali.





































Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1 x 6 jam kebutuhan nutrisi klien dapat teratasi dengan kriteria :
Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
pasien mampu menghabiskan makanan sesuai dengan porsi yang diberikan/dibutuhkan.



























Setelah dilakukan tindakan keperawatan  2 x 24 jam perdarahan tidak terjadi dengan kriteria :
-Tidak terjadi tanda-tanda perdarahan lebih lanjut (secara klinis).
-Jumlah trombosit meningkat.

































1. Mengkaji saat timbulnya de-mam.

2. Mengobservasi tanda-tanda vital: suhu, nadi, tensi, pernapas-an setiap 3 jam atau lebih se-ring.

3. Memberikan penjelasan tentang penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh.



4. Memberikan penjelasan pada pasien/keluarga tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi demam & menganjurkan pasien/keluarga untuk kooperatif.

5. Menjelaskan pentingnya tirah baring bagi pasien & akibatnya jika hal tersebut tidak dilakukan.

6. Menganjurkan pasien untuk banyak minum & jelaskan manfaatnya bagi pasien.



7. Memberikan kompres dingin  (pada daerah axila & lipat pa-ha).

8. Menganjurkan untuk tidak memakai selimut & pakaian yang tebal.

9. Mencatat asupan & keluaran.



10. Memberikan terapi cairan in-travena & obat-obatan sesuai dengan program dokter (masalah kolaborasi).




1. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit DHF.








2. Mengkaji latar belakang pendidikan pasien/keluarga.






3. Menjelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan & obat-obatan pada pasien dengan bahasa & kata-kata yang mudah dimengerti/dipahami.

4. Menjelaskan semua prosedur yang akan dilakukan & manfaatnya bagi pasien.



5. Memberikan kesempatan pada pasien/keluarga untuk menanyakan hal-hal yang ingin diketahui sehubungan dengan penyakit yang dialami pasien.

6. Menggunakan leaflet atau gambar-gambar dalam memberikan penjelasan (jika ada/memungkinkan).





1. Mengkaji keluhan mual  yang dialami oleh pasien.

2. Mengkaji cara/bagaimana makanan dihidangkan.



3. Memberikan makanan yang mudah ditelan seperti: bubur, tim & dihidangkan saat masih hangat.


4. Memberikan makanan dalam porsi kecil & frekuensi sering.

5. Menjelaskan manfaat makanan/ nutrisi bagi pasien terutama saat pasien sakit.


6. Memberikan umpan balik positif saat pasien mau berusaha menghabiskan makanannya.

7. Mencatat jumlah/porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap hari.

8. Mengukur berat badan pasien setiap hari (bila mungkin).



1. Memonitor tanda-tanda penurunan trombosit yang disertai dengan tanda-tanda klinis.





2. Memberikan penjelasan tentang pengaruh trombositopenia pada pasien.





3. Memonitor jumlah trombosit setiap hari.





4. Menganjurkan pasien untuk banyak istirahat.



5. Memberikan penjelasan pada pasien/keluarga untuk segera melapor jika ada tanda-tanda perdarahan lebih lanjut seperti: hematemesis, melena, epistaksis.

6. Menjelaskan obat-obat yang di berikan & manfaatnya serta akibatnya bagi pasien.


Untuk mengidentifikasi pola demam pasien.

Tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.

Penjelasan tentang kondisi yang dialami pasien dapat membantu pasien/keluarga mengurangi kecemasan yang timbul.

Keterlibatan keluarga sangat berarti dalam proses penyembuhan pasien di rumah sakit.




Penjelasan yang diberikan pada pasien/keluarga akan memotivasi pasien untuk kooperatif.

Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak.

Kompres dingin akan mem- bantu menurunkan suhu tubuh

Pakaian yang tipis akan membantu mengurangi penguapan tubuh.

Untuk mengetahui adanya ketidakseimbangan cairan tubuh.

Pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tinggi.  Pemberian cairan merupakan wewenang dokter sehingga perawat perlu berkolaborasi dalam hal ini.

Untuk memberikan informasi pada pasien/keluarga, perawat perlu mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan tentang penyakit yang diketahui pasien serta kebenaran informasi yang telah didapatkan sebelumnya.

Agar perawat dapat memberikan penjelasan sesuai dengan tingkat pendidikan mereka sehingga penjelasan dapat dipahami & tujuan yang direncana
kan tercapai.

Agar informasi dapat diterima dengan mudah & tepat sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman.


Dengan mengetahui prosedur atau tindakan yang akan dialami, pasien akan lebih kooperatif & kecemasannya menurun.

Mengurangi kecemasan & memotivasi pasien untuk kooperatif selama masa perawatan atau penyembuhan.


Gambar-gambar atau media cetak seperti leaflet dapat membantu mengingat penjelasan yang telah diberikan karena dapat dilihat atau dibaca berulang kali.


Untuk menetapkan cara mengatasinya.

Cara menghidangkan makanan dapat mempengaruhi nafsu makan pasien.

Membantu mengurangi kelelahan pasien & meningkatkan asupan makanan karena mudah ditelan.

Untuk menghindari mual & muntah.


Meningkatkan pengetahuan pasien tentang nutrisi sehingga motivasi untuk makan meningkat.

Memotivasi & meningkatkan semangat pasien.


Untuk mengetahui pemenuhan nutrisi pasien.


Untuk mengetahui status gizi pasien.



Penurunan jumlah trombosit merupakan tanda-tanda adanya kebocoran pembuluh darah yang pada tahap tertentu dapat menimbulkan tanda-tanda klinis berupa perdarahan (nyata) seperti epistaksis, petikiae, dll.

Agar pasien/keluarga mengetahui hal-hal yang mungkin terjadi pada pasien & dapat membantu mengantisipasi terjadinya perdarahan karena trombositopenia.

Dengan jumlah trombosit yang dipantau setiap hari, dapat diketahui tingkat kebocoran pembuluh darah & kemungkinan perdarahan yang dapat dialami pasien.

Aktivitas pasien yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya perdarahan.

Keterlibatan keluarga dengan segera melaporkan terjadinya perdarahan (nyata) akan membantu pasien mendapatkan penanganan sedini mungkin.

Dengan mengetahui obat-obatan yang diminum & manfaatnya, maka pasien akan termotivasi untuk mau minum obat sesuai dosis atau jumlah yang diberikan.

IV. IMPLEMENTASI

NO.
D.P
HARI
TGL/JAM
TINDAKAN
RESPON
HASIL
TT
1
2
3
4
5

1


1



2




2


3


3



1



1




1



1



3




1




3


3



4





1



1

1



2






2



3




4



3


2




3



2





4









1



4


4



4


3




1


3




2



1






23-3-2009
11.00


11.05



11.15




11.20


11.25


11.30



11.35



11.40




11.50



11.55



12.10




12.15




12.30


12.50



13.00




24– 3 - 2009
14.00



14.05

15.30



16.00






16.30



17.10




17.20



17.45


18.05




18.10



18.12





18.15






25-03-2009
07.15

08.00



08.10


09.00



09.30


11.45




12.00


12.20




12.25



12.45



§  Mengkaji saat timbulnya demam.

§  Mengobservasi tanda-tanda vital: suhu, nadi, tensi, pernapasan.

§  Mengkaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit DHF.


§  Mengkaji latar belakang pendidikan pasien/keluarga

§  Mengkaji keluhan mual  yang dialami oleh pasien.

§  Mengkaji cara/bagaimana makanan dihidangkan.


§  Memberikan kompres dingin  (pada daerah axila & lipat paha).

§  Menjelaskan pentingnya tirah baring bagi pasien & akibatnya jika hal tersebut tidak dilakukan.

§  Menganjurkan pasien untuk banyak minum & jelaskan manfaatnya bagi pasien.

§  Memberikan penjelasan tentang penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh.

§  Memberikan makanan yang mudah ditelan seperti: bubur, tim & dihidangkan saat masih hangat.

§  Memberikan terapi cairan in-travena & obat-obatan sesuai dengan program dokter (masalah kolaborasi).

§  Menganjurkan makan dalam porsi kecil & frekuensi sering.

§  Mencatat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap hari

§  Memonitor tanda-tanda penurunan trombosit yang disertai dengan tanda-tanda klinis.


§  Menganjurkan untuk tidak memakai selimut & pakaian yang tebal.

§  Mengganti cairan infus

§  Mengobservasi tanda-tanda vital: suhu, nadi, tensi, pernapasan.

§  Menjelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan & obat-obatan pada pasien dengan bahasa & kata-kata yang mudah dimengerti/dipahami.

§  Menjelaskan semua prosedur yang akan dilakukan & manfaatnya bagi pasien.

§  Memberikan makanan yang mudah ditelan seperti: bubur, tim & dihidangkan saat masih hangat.

§  Menjelaskan manfaat makanan/ nutrisi bagi pasien terutama saat pasien sakit

§  Menganjurkan pasien untuk banyak istirahat.

§  Mencatat jumlah / porsi makanan dan minuman yang dihabiskan oleh pasien setiap hari

§  Memberikan umpan balik positif saat pasien mau berusaha menghabiskan makanannya
§  Memberikan kesempatan pada pasien/keluarga untuk menanyakan hal-hal yang ingin diketahui sehubungan dengan penyakit yang dialami pasien.
§  Memberikan penjelasan pada pasien/keluarga untuk segera melapor jika ada tanda-tanda perdarahan lebih lanjut seperti: hematemesis, melena, epistaksis.


§  .Merapikan tempat tidur

§  Mengobservasi tanda-tanda vital


§  Mengobservasi tanda-tanda perdarahan

§  Memberikan penjelasan tentang pengaruh trombositopenia pada pasien.

§  Memonitor jumlah trombosit setiap hari.

§  Memberikan makanan yang mudah ditelan seperti: bubur, tim & dihidangkan saat masih hangat.

§  Memberikan obat sesuai dengan order

§  Mencatat jumlah / porsi makanan dan minuman yang dihabiskan oleh pasien setiap hari

§  Menjelaskan obat-obat yang di berikan & manfaatnya serta akibatnya bagi pasien.

§  Mengobservasi tanda-tanda vital



-      Klien mengatakan demamnya semakin tinggi pada malam hari

-      Suhu : 38,8oC, Nadi : 84 x/mnt, Tekanan Darah : 110/80 mmHg, RR: 20 x/mnt

-      Klien mengatakan tahu tentang DHF tetapi tidak tahu tentang proses penyakit, diet dan perawatannya

-      Pendidikan klien SMA


-      Klien mengatakan mual saat makan


-      Klien mengatakan biasa diit dari RS dihidangkan dengan menggunakan ompreng

-      Klien dikompres memakai kompres air dingin


-      Klien tampak berbaring di tempat tidur



-      Klien minum 7 – 8 gelas /hari



-      Klien tampak serius mendengarkan penjelasan yang diberikan


-      Klien dapat diit bubur




-      Infus NaCl 0,9% 16 tts/menit lancar dan Paracetamol 3 x 500 mg sudah diminum


-      Klien mengatakan akan makan sedikit-sedikit

-      Klien menghabiskan ½ porsi bubur yang diberikan dari rumah sakit




-      Klien memakai kompres pada daerah aksila


-      Klien memakai baju kaos yang tipis



-      Infus NaCl diganti ples ke 7

-      Suhu : 37,8oC, Nadi : 80 x/menint, Tekanan darah: 110/80 mmHg, RR:20x/menit

-      Klien dan keluarga tampak serius memperhatikan penjelasan yang diberikan dan sesekali mengajukan pertanyaan



-      Klien mengatakan menyetujui semua tindakan yang akan diberikan demi kesembuhannya

-      Diit bubur sudah diberikan




-      Klien mengatakan akan berusaha menghabiskan bubur yang telah disediakan

-      Klien mengatakan sudah banyak istirahat

-      Klien menghabiskan 1 porsi bubur yang diberikan, Klien minum 6 – 7 gelas.


-      Klien tampak tersenyum saat diberikan pujian


-      Klien menanyakan kembali h l-hal yang belum dimengerti




-      Klien mengatakan akan segera melaporkan jika ada tanda-tanda perdarahan





-      Tempat tidur klien rapi dan bersih

-      Suhu : 37,5oC, Nadi : 80 x/menit, Tekanan darah : 110/80 mmHg, RR: 20 x/mnt

-      Tidak ada tanda-tanda perdarahan yang parah

-      Klien akan melaporkan jika ada tanda-tanda perdarahan yang lebih parah

-      Jumlah Trombosit:


-      Klien masih mendapatkan didit bubur



-      Paracetamol 3 x 500 mg


-      Bubur yang disediakan dihabiskan semua.



-      Klien mengatakan akan minum obat secara teratur


-      Suhu : 37,2oC. Nadi : 80x/mnit, Tekanan darah : 110/80 mmHg, RR:18 x/menit





































V. CATATAN PERKEMBANGAN

NO
D.P.
HARI
TGL/JAM
RESPON PERKEMBANGAN
TT
1
2
3
4


1








2






3







4









1









2







3






4



















































Rabu
23-03-09
14.30








14.40






14.45







14.50







Selasa
24-03-09
17.00









17.10







18. 30






18.45






Rabu
25-03-09
12.00


S : - Klien mengatakan panasnya sudah mulai turun
O: -Suhu : 37,6oC
- Nadi : 84 x/menit
- Tekanan Darah : 110 / 80 mmHg
- RR : 24 x / menit
- Muka klien masih tampak merah
A : Masalah belum teratasi
P :  Intervensi dianjutkan

S : - Klien dan kelurga mengatakan masih khawatir dengan kondisi klien.
O : -Klien masih sering menanyakan tentang kondisi dan penyakitnya
- wajah klien masih tampak cemas
A; Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

S : - Klien mengatakan bubur yang di berikan dari RS hanya dihabidkan ½ porsi
     - Klien mengeluh masih terasa mual jika makan
O : - Keadaan umum sedang
     - Diit masih tersisa ½ porsi
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

S : Klien mengatakan tidak ada perdarahan melalui hidung, mulut maupun anus
O : -Rampelit tes Positif (+)
      -Trombosit :
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan




S: - Klien mengatakan panasnya masih turun naik
O: -Suhu : 38,oC
- Nadi : 84 x/menit
- Tekanan Darah : 110 / 80 mmHg
- RR : 24 x / menit
- Muka klien masih tampak merah
A : Masalah belum teratasi
P :  Intervensi dianjutkan


S : - Klien dan kelurga mengatakan sudah mengerti tentang penyakit DHF, diit dan perawatannya.
O : -Klien bisa menyebutkan pengertian, tanda dan gejala walaupun dengan bahasa yang sederhana
- wajah klien tampak tenang
A; Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

S : - Klien mengatakan bubur yang di berikan dari RS hanya dihabidkan 3/4 porsi
     - Klien mengatakan makan sedikit-sedikit tapi sering
O : - Keadaan umum sedang
     - Diit masih tersisa 3/4 porsi
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
S : Klien mengatakan tidak ada perdarahan melalui hidung, mulut maupun anus
O : -Rampelit tes Positif (+)
      -Trombosit :
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan



S: - Klien mengatakan panasnya sudah turun dari tadi malam
O: -Suhu : 37oC
- Nadi : 80 x/menit
- Tekanan Darah : 110 / 80 mmHg
- RR : 20 x / menit
- Muka klien masih tampak merah
A : Masalah teratasi
P :  Intervensi dianjutkan


S : - Klien dan kelurga mengatakan sudah mengerti tentang penyakit DHF, diit dan perawatannya.
O : -Klien bisa menjelaskan ulang tentang penyakit DHF dan perawatannya walaupun dengan sederhana
- wajah klien tampak tenang
A; Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

S : - Klien mengatakan bubur yang di berikan dari RS dihabiskan
     - Klien mengatakan mualnya sudah berkurang
O : - Keadaan umum sedang
     - Diit dihabiskan 1 porsi
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
S : Klien mengatakan tidak ada perdarahan melalui hidung, mulut maupun anus
O : -Rampelit tes Positif (+)
      -Trombosit :
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar