No & Tanggal
|
Dx.Keperawatan
&
Kriteria Hasil
|
Rencana Tindakan
|
Rasional
|
30/3/09
1.
2.
2.
|
Nyeri akut
Risiko cedera
Gangguan mobilitas fisik
|
1. Tinggikan
posisi ekstremitas yang mengalami fraktur
2. Lakukan
dan awasi latihan gerak pasif/aktif sesuai keadaan klien
3. Lakukan
tindakan untuk meningkatkan kenyamanan (masase, perubahan posisi)
4. Ajarkan
penggunaan teknik manajemen nyeri (latihan napas dalam, imajinasi visual,
aktivitas dipersional)
5. Lakukan
kompres dingin selama fase akut (24-48 jam pertama) sesuai keperluan.
6. Kolaborasi
pemberian analgetik sesuai indikasi.
7. Evaluasi
keluhan nyeri (skala, petunjuk verbal dan non verval, perubahan tanda-tanda
vital)
1. Pertahankan
tirah baring dan imobilisasi sesuai indikasi.
2. Rawat
luka setiap hari atau setiap kali bila pembalut basah atau kotor.
3. Bila
terpasang bebat, sokong fraktur dengan bantal atau gulungan selimut untuk
mempertahankan posisi yang netral.
4. Evaluasi
pembebat terhadap resolusi edema.
5. Kolaborasi
pemasangan skeletal traksi.
6. Kolaborasi
pemberian obat antibiotika.
7. Evaluasi
tanda/gejala perluas
7.
1. Pertahankan
pelaksanaan akti-vitas rekreasi terapeutik (radio, koran, kunjungan teman/
keluarga) sesuai keadaan klien.
2. Bantu
latihan rentang gerak pasif aktif pada ekstremitas yang sakit maupun yang
sehat sesuai keadaan klien.
3. Bantu
dan dorong perawatan diri (kebersihan/makan/eliminasi) se- suai keadaan
klien.
4. Ubah
posisi secara periodik sesuai keadaan klien.
5. Dorong/pertahankan
asupan ca-iran 2000-3000 ml/hari.
6. Berikan
diet TKTP.
7. Kolaborasi
pelaksanaan fisio-terapi sesuai indikasi.
8. Evaluasi
kemampuan mobilisasi klien dan program imobilisasi.
|
Meningkatkan aliran balik vena, mengurangi edema/ nyeri.
Mempertahankan kekuat-an otot dan meningkatkan sirkulasi
vaskuler.
Meningkatkan sirkulasi umum, menurunkan area tekanan lokal
dan kelelahan otot.
Mengalihkan perhatian terhadap nyeri, meningkatkan kontrol
terhadap nyeri yang mungkin berlangsung lama.
Menurunkan edema dan mengurangi rasa nyeri.
Menurunkan nyeri melalui mekanisme penghambatan rangsang
nyeri baik secara sentral maupun perifer.
Menilai perkembangan masalah klien.
Meminimalkan rangsang nyeri akibat gesekan antara fragmen
tulang dengan jaringan lunak di sekitarnya.
Mempercepat penyembuh-an luka dan mencegah infeksi
lokal/sistemik.
Mencegah perubahan posisi dengan tetap mempertahankan
kenyamanan dan keamanan.
Bila fase edema telah lewat, kemungkinan bebat menjadi
longgar dapat terjadi.
Skeletal traksi menghasil-kan efek fiksasi yang lebih
stabil sehingga dapat meminimalkan resiko perluasan cedera.
Antibiotik bersifat bakte-riosida/baktiostatika untuk
membunuh / menghambat perkembangan kuman.
Menilai perkembangan masalah klien
Memfokuskan perhatian, meningkatkan rasa kontrol
diri/harga diri, membantu menurunkan isolasi sosial.
Meningkatkan
sirkulasi darah muskuloskeletal, mempertahankan tonus otot, mempertahakan
ge-rak sendi, mencegah kon-traktur/atrofi dan mence-gah reabsorbsi kalsium
karena imobilisasi.
Meningkatkan kemandiri-an klien dalam perawatan diri
sesuai kondisi keterbatasan klien.
Menurunkan insiden komplikasi kulit dan pernapasan
(dekubitus, atelektasis, penumonia)
Mempertahankan hidrasi adekuat, men-cegah komplikasi
urinarius dan konstipasi.
Kalori dan protein yang cukup diperlukan untuk proses
penyembuhan dan mem-pertahankan fungsi fisiologis tubuh.
Kerjasama dengan fisio-terapis perlu untuk me-nyusun
program aktivitas fisik secara individual.
Menilai perkembangan masalah klien.
|
Selasa, 20 September 2011
RENCANA FRAKTUR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar