Selasa, 20 September 2011

RENCANA FRAKTUR

No & Tanggal
Dx.Keperawatan &
Kriteria Hasil
Rencana Tindakan
Rasional
30/3/09
1.


































2.


































2.










Nyeri akut


































Risiko cedera


































Gangguan mobilitas fisik

1.   Tinggikan posisi ekstremitas yang mengalami fraktur


2.   Lakukan dan awasi latihan gerak pasif/aktif sesuai keadaan klien


3.   Lakukan tindakan untuk meningkatkan kenyamanan (masase, perubahan posisi)


4.   Ajarkan penggunaan teknik manajemen nyeri (latihan napas dalam, imajinasi visual, aktivitas dipersional)



5.   Lakukan kompres dingin selama fase akut (24-48 jam pertama) sesuai keperluan.

6.   Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi.



7.   Evaluasi keluhan nyeri (skala, petunjuk verbal dan non verval, perubahan tanda-tanda vital)



1.   Pertahankan tirah baring dan imobilisasi sesuai indikasi.




2.   Rawat luka setiap hari atau setiap kali bila pembalut basah atau kotor.

3.   Bila terpasang bebat, sokong fraktur dengan bantal atau gulungan selimut untuk mempertahankan posisi yang netral.

4.   Evaluasi pembebat terhadap resolusi edema.



5.   Kolaborasi pemasangan skeletal traksi.




6.   Kolaborasi pemberian obat antibiotika.



7.   Evaluasi tanda/gejala perluas
7.

1.   Pertahankan pelaksanaan akti-vitas rekreasi terapeutik (radio, koran, kunjungan teman/ keluarga) sesuai keadaan klien.

2.   Bantu latihan rentang gerak pasif aktif pada ekstremitas yang sakit maupun yang sehat sesuai keadaan klien.





3.   Bantu dan dorong perawatan diri (kebersihan/makan/eliminasi) se- suai keadaan klien.


4.   Ubah posisi secara periodik sesuai keadaan klien.



5.   Dorong/pertahankan asupan ca-iran 2000-3000 ml/hari.



6.   Berikan diet TKTP.





7.   Kolaborasi pelaksanaan fisio-terapi sesuai indikasi.



8.   Evaluasi kemampuan mobilisasi klien dan program imobilisasi.


Meningkatkan aliran balik vena, mengurangi edema/ nyeri.

Mempertahankan kekuat-an otot dan meningkatkan sirkulasi vaskuler.

Meningkatkan sirkulasi umum, menurunkan area tekanan lokal dan kelelahan otot.

Mengalihkan perhatian terhadap nyeri, meningkatkan kontrol terhadap nyeri yang mungkin berlangsung lama.

Menurunkan edema dan mengurangi rasa nyeri.


Menurunkan nyeri melalui mekanisme penghambatan rangsang nyeri baik secara sentral maupun perifer.

Menilai perkembangan masalah klien.




Meminimalkan rangsang nyeri akibat gesekan antara fragmen tulang dengan jaringan lunak di sekitarnya.

Mempercepat penyembuh-an luka dan mencegah infeksi lokal/sistemik.

Mencegah perubahan posisi dengan tetap mempertahankan kenyamanan dan keamanan.

Bila fase edema telah lewat, kemungkinan bebat menjadi longgar dapat terjadi.

Skeletal traksi menghasil-kan efek fiksasi yang lebih stabil sehingga dapat meminimalkan resiko perluasan cedera.

Antibiotik bersifat bakte-riosida/baktiostatika untuk membunuh / menghambat perkembangan kuman.

Menilai perkembangan masalah klien

Memfokuskan perhatian, meningkatkan rasa kontrol diri/harga diri, membantu menurunkan isolasi sosial.

Meningkatkan sirkulasi darah muskuloskeletal, mempertahankan tonus otot, mempertahakan ge-rak sendi, mencegah kon-traktur/atrofi dan mence-gah reabsorbsi kalsium karena imobilisasi.

Meningkatkan kemandiri-an klien dalam perawatan diri sesuai kondisi keterbatasan klien.

Menurunkan insiden komplikasi kulit dan pernapasan (dekubitus, atelektasis, penumonia)

Mempertahankan hidrasi adekuat, men-cegah komplikasi urinarius dan konstipasi.

Kalori dan protein yang cukup diperlukan untuk proses penyembuhan dan mem-pertahankan fungsi fisiologis tubuh.

Kerjasama dengan fisio-terapis perlu untuk me-nyusun program aktivitas fisik secara individual.

Menilai perkembangan masalah klien.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar