Mata adalah organ penglihatan yang
mendeteksi cahaya.Bagi manusia maupun makhluk hidup lainya,mata bermanfaat
untuk dapat dengan mudah memperhatikan lingkungan sekitarnya,membedakan siang
dan malam, hujan dan tidak hujan dan sebagainya.
Dengan mata orang dapat
mendapatkan beragam informasi yang ada disekitarnya, di atasnya, di belakangnya
dan di tempat lain. Kemampuan lain yang dapat dikembangkan dari mata adalah
untuk mendengar.

mata sebagai indera penglihatan
Indera penglihat ini mempunyai dua
bagian organ,yaitu bagian organ luar dan bagian organ dalam.
- Organ luar
Organ luar mata terdiri dari Bulu
Mata,Alias Mata dan Kelopak Mata.Berikut penjelasan singkatnya :
Bulu mata
Biasa disebut rambut mata,bagian dari kelopak mata yang berupa helaian-helaian rambut lembut. Manusia dan hewan mamalia mempunyai bulu mata,yang berfungsi untuk melindungi mata dariberbagai macam kotoran,seperti:debu, keringat atau air yang menetes dari dahi supaya tidak masuk ke mata.
Biasa disebut rambut mata,bagian dari kelopak mata yang berupa helaian-helaian rambut lembut. Manusia dan hewan mamalia mempunyai bulu mata,yang berfungsi untuk melindungi mata dariberbagai macam kotoran,seperti:debu, keringat atau air yang menetes dari dahi supaya tidak masuk ke mata.
Alis mata
Berupa bagian yang sedikit menonjol di atas kedua belah kelopak mata dan mempunyai sedikit rambut halus.Alis mata dimiliki oleh hampir sebagian besar memalia.Fungsi alis mata sebagai penahan berbagai macam kotoran yang memungkinkan untuk masuk ke mata, seperti pasir, debu, dan ketombe. Selain itu rambut pada alis mata juga menambah kepekaan pada kulit untuk merasakan objek asing yang berada di dekat mata, misalnya serangga yang hendak masuk ke mata.
Berupa bagian yang sedikit menonjol di atas kedua belah kelopak mata dan mempunyai sedikit rambut halus.Alis mata dimiliki oleh hampir sebagian besar memalia.Fungsi alis mata sebagai penahan berbagai macam kotoran yang memungkinkan untuk masuk ke mata, seperti pasir, debu, dan ketombe. Selain itu rambut pada alis mata juga menambah kepekaan pada kulit untuk merasakan objek asing yang berada di dekat mata, misalnya serangga yang hendak masuk ke mata.
Bentuk alis mata pada manusia
biasanya menyerupai bulan sabit dengan lengkungan agak tajam di bagian pelipis.
Tidak jarang juga dijumpai orang dengan alis mata bagian kiri dan bagian kanan
yang bersambung menjadi satu.Bentuk alis mata dan arah tumbuh rambut pada alis
mata berfungsi agar keringat atau air bisa mengalir ke kening dan jatuh ke
pipi, atau ke arah pipi melewati puncak hidung. Bentuk tulang dahi pada bagian
alis mata juga ikut melindungi mata dari tetesan keringat dan air.
Kelopak Mata
Kelopak mata merupakan lipatan
kulit tipis yang melindungi mata.Secara refleks.kelopak mata akan segera
menutup untuk melindungi mata jika ada benda asing, angin, debu dan cahaya yang
sangat terang.Ketika berkedip, kelopak mata membantu menyebarkan cairan ke
seluruh permukaan mata dan ketika tertutup, kelopak mata mempertahankan
kelembaban permukaan mata. Tanpa kelembaban tersebut, kornea bisa menjadi
kering, terluka dan tidak tembus cahaya.Bagian dalam kelopak mata adalah
selaput tipis (konjungtiva) yang juga membungkus permukaan mata.
Sengaja tidak dicantumkan
gambar deaol pada organ luar mata,karena organ-organ yang bersangkutan dapat di
pahami dengan mudah.
- Organ dalam
Bagian-bagian pada organ mata
bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat
dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah:
Kornea
Kornea merupakan bagian depan mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.Kornea merupakan bagian dalam mata yang tembus pandang,letaknya menutupi iris dan pupil. Bila kornea disentuh maka kelopak mata akan menutup secara refleks. Kornea tidak memiliki pembuluh darah.
Kornea merupakan bagian depan mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.Kornea merupakan bagian dalam mata yang tembus pandang,letaknya menutupi iris dan pupil. Bila kornea disentuh maka kelopak mata akan menutup secara refleks. Kornea tidak memiliki pembuluh darah.
Pupil dan Iris
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.
Lensa mata
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
Lensa mata atau biasa disebut
kristalin adalah bagian mata yang terletak di depan kornea. mata berfungsi
sebagai pengatur pembaiasan pada mata yang disebabkan oleh aqueus humor
di depan lensa.
Semua sinar yang masuk kemata
diatur oleh lensa mata agar semua sinar tepat jatuh kebintik kuning atau Retina
Retina
Bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
Bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
Retina adalah selapis tipis sel
yang terletak pada bagian belakang bola mata vertebrata dan
cephalopoda. Retina merupakan bagian mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal
syaraf.
Retina memiliki sel fotoreseptor
(“rods” dan “cones”) yang menerima cahaya. Sinyal yang dihasilkan kemudian
mengalami proses rumit yang dilakukan oleh neuron retina yang lain, dan diubah
menjadi potensi aksi pada sel ganglion retina. Retina tidak hanya mendeteksi
cahaya, melainkan juga memainkan peran penting dalam persepsi visual. Pada
tahap embrio, retina dan syaraf optik berkembang sebagai bagian dari
perkembangan luar otak.
Struktur unik pembuluh darah pada
retina telah digunakan sebagai identifikasi biometrik.
Saraf optik
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.saraf yang menghubungkan selaput jala dengan pusat penglihatan pada otak manusia
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.saraf yang menghubungkan selaput jala dengan pusat penglihatan pada otak manusia
Untuk lebih detailnya,silahkan
lihat gambar di bawah ini :

kornea,lensamata dan retina

pupil dan iris

optic saraf
Anatomi Indra Penglihatan
February 8, 2010
by Fransisca Dewi Kumala
Anatomi Indra Penglihatan
Organ Penglihatan (Organon Visus; Mata)
Bola mata (bubus oculi), atau organ penglihatan, berada pada kavitas orbita, dimana organ ini dilindungi dari cedera dan pergerkan oleh otot-otot okular serta tulang (os sphenoidale, zygomaticum, frontale, ethmoidale, lacrimale, dan maxilla). Selain itu, ada pula struktur aksesorius yang berhubungan dengan mata, seperti otot-otot, fascia, alis, kelopak mata, konjungtiva, dan badan lakrimal.
Ukuran bola mata lebih panjang
pada diameter transversal dan antero-posterior daripada diameter vertikal. Pada
wanita, ketiga diameter tersebut lebih kecil daripada laki-laki. Diameter
antero-posterior pada bayi baru lahir berkisar 17.5 mm, dan saat pubertas
berkisar 20-21 mm.
Bola mata terbenam dalam lemak di
orbita, tetapi dipisahkan dari jaringan tersebut oleh kantung membranosa tipis,
fascia bulbi.
Lapisan Mata
Lapisan mata dari luar ke dalam
adalah: (1) tunika fibrosa, terdiri dari sklera di bagian belakang dan kornea
di bagian depan; (2) tunika vascular berpigmen, di bagian belakang terdapat
koroid, dan di bagian depan terdapat badan siliaris dan iris; dan (3) tunika
nervosa, retina.
Tunika fibrosa (tunica
fibrosa oculi)
Sklera dan kornea membentuk tunika
fibrosa bola mata; sklera berada di lima perenam bagian posterior dan opak;
kornea membentuk seperenam bagian anterior dan transparan.
Sklera memiliki densitas yang
tinggi dan sangat keras, merupakan membran solid yang berfungsi mempertahankan
bentuk bola mata. Sklera lebih tebal di bagian belakang daripada di depan;
ketebalan di bagian belakang 1 mm. Permukaan eksternal sklera berwarna putiih,
dan menempel pada permukaan dalam fascia bulbi; bagian anterior sklera
dilapisi membran konjungtiva bulbi. Di bagian depan, sklera berhubungan
langsung dengan kornea, garis persatuannya dinamakan sclero-corneal
junction atau limbus. Pada bagian dalam sklera dekat dengan junction
terdapat kanal sirkular, sinus venosus sclera (canal of Schlemm).
Pada potongan meridional dari bagian ini, sinus tampak seperti cekungan (cleft),
dinding luarnya terdiri dari jaringan solid sklera dan dinding dalamnya dibentuk
oleh massa triangular jaringan trabekular.
Aqueous humor direasorbsi menuju sinus skleral oleh jalur pectinate villi
yang analog dengan struktur dan fungsi arachnoid villi pada meninges
serebral menuju pleksus vena sklera.
Kornea merupakan bagian proyeksi
transparan dari tunika eksternal, dan membentuk seperenam permukaan anterior
bola mata. Kornea berbentuk konveks di bagian anterior dan seperti kubah di
depan sklera. Derajat kelengkungannya berbeda pada setiap individu.
Tunika vaskular (tunica
vasculosa oculi)
Tunika vaskular mata terdiri dari
koroid di bagian belakang, badan siliaris serta iris di bagian depan.
Koroid berada di lima perenam
bagian posterior bola mata, dan memanjang sepanjang ora serrata. Badan siliaris
menghubungkan koroid dengan lingkaran iris. Iris adalah diafrgama sirkular di
belakang kornea, dan tampak di sekeliling pusat, apertura bundar, pupil.
Koroid merupakan membran tipis,
vaskular, warna coklat tua atau muda. Di bagian belakang ditembus oleh nervus
optikus. Lapisan ini lebih tebal di bagian belakang daripada di bagian depan.
Salah satu fungsi koroid adalah
memberikan nutrisi untuk retina serta menyalurkan pembuluh darah dan saraf
menuju badan siliaris dan iris.
Badan siliaris (corpus ciliare)
merupakan terusan koroid ke anterior yang terdapat processus ciliaris serta
musculus ciliaris.
Iris dinamakan berdasarkan
warnanya yang beragam pada individu berbeda. Iris adalah lempeng (disk)
kontraktil, tipis, sirkular, berada di aqueous humor antara kornea dan
lensa, dan berlubang di tengah yang disebut pupil. Di bagian perifernya, iris
menempel dengan badan siliaris, dan juga terkait dengan; permukaannya
rata, bagian anterior menghadap ke kornea, bagian posterior menghadap
prosesus siliaris dan lensa. Iris membagi ruangan antara lensa dan kornea
sebagai ruang anterior dan posterior. Ruang anterior mata dibentuk di bagian
depan oleh permukaan posterior kornea; di bagian belakang oleh permukaan
anterior iris dan bagian tengah lensa. Ruang posterior adalah celah sempit di
belakang bagian perifer iris, dan di depan ligamen suspensori lensa dan
prosesus siliaris.
Tunika nervosa (Tunica
interna)
Retina adalah membran nervosa
penting, dimana gambaran objek eksternal ditangkap. Permukaan luarnya berkontak
dengan koroid; permukaan dalamnya dengan membran hialoid badan vitreous. Di
belakang, retina berlanjut sebagai nervus optikus; retina semakin tipis di
bagian depan, dan memanjang hingga badan siliaris, dimana ujungnya berupa
cekungan, ora serrata. Disini jaringan saraf retina berakhir, tetapi pemanjangan
tipis membran masih memanjang hingga di belakang prosesus siliaris dan iris,
membentuk pars ciliaris retina dan pars iridica retina. Tepat
di bagian tengah di bagian posterior retina, pada titik dimana gambaran visual
paling bagus ditangkap, berupa area oval kekuningan, makula lutea; pada makula
terdapat depresi sentral, fovea sentralis. Fovea sentralis retina sangat tipis,
dan warna gelap koroid dapat terlihat. Sekitar 3 mm ke arah nasal dari makula
lutea terdapat pintu masuk nervus optikus (optic disk), arteri
sentralis retina menembus bagian tengah discus. Bagian ini satu-satunya
permukaan retina yang insensitive terhadap cahaya, dan dinamakan blind spot.
Media Refraksi
Media refraksi: kornea, aqueous
humor, crystalline lens, vitreous body.
Aqueous humor (humor aqueus)
Aqueous humor mengisi ruang anterior dan posterior bola mata. Kuantitas aqueous
humor sedikit, memiliki reaksi alkalin, dan sebagian besar terdiri dari
air, kurang dari seperlimanya berupa zat padat, utamanya klorida sodium.
Vitreous body (corpus vitreum)
Vitreous body membentuk sekitar empat perlima bola mata. Zat seperti agar-agar
ini mengisi ruangan yang dibentuk oleh retina. Transparan, konsistensinya
seperti jeli tipis, dan tersusun atas cairan albuminus terselubungi oleh membrane
transparan tipis, membran hyaloid. Membran hyaloid membungkus badan vitreous.
Porsi di bagian depan ora serrata tebal karena adanya serat radial dan dinamakn
zonula siliaris (zonule of Zinn). Disini tampak beberapa jaringan yang
tersusun radial, yaitu prosesus siliaris, sebagai tempat menempelnya. Zonula
siliaris terbagi atas dua lapisan, salah satunya tipis dan membatasi fossa
hyaloid; lainnya dinamakan ligamen suspensori lensa, lebih tebal, dan terdapat
pada badan siliaris untuk menempel pada kapsul lensa. Ligamen ini
mempertahankan lensa pada posisinya, dan akan relaksasi jika ada kontraksi
serat sirkular otot siliaris, maka lensa akan menjadi lebih konveks. Tidak ada
pembuluh darah pada badan vitreous, maka nutrisi harus dibawa oleh pembuluh darah
retina dan prosesus siliaris.
Crystalline lens (lens crystallina)
Lensa terletak tepat di belakang
iris, di depan badan vitreous, dan dilingkari oleh prosesus siliaris yang mana overlap
pada bagian tepinya. Kapsul lensa (capsula lentis) merupakan membran transparan
yang melingkupi lensa, dan lebih tebal pada bagian depan daripada di belakang.
Lensa merupakan struktur yang rapuh namun sangat elastis. Di bagian belakang
berhadapan dengan fossa hyaloid, bagian depan badan vitreous; dan di bagian
depan berhadapan dengan iris. Lensa merupakan struktur transparan bikonveks.
Kecembungannya di bagian anterior lebih kecil daripada bagian posteriornya.
Organ Aksesorius Mata
(Organa Oculi Accessoria)
Organ aksesorius mata termasuk
otot okular, fascia, alis, kelopak mata, konjungtiva, dan aparatus lakrimal.
Lacrimal apparatus (apparatus lacrimalis)
Apparatus lakrimal terdiri dari
(a) kelenjar lakrimal, yang mensekresikan air mata, dan duktus ekskretorinya,
yang menyalurkan cairan ke permukaan mata; (b) duktus lakrimal, kantung (sac)
lakrimal, dan duktus nasolakrimal, yang menyalurkan cairan ke celah hidung.
Lacrimal gland (glandula lacrimalis) terdapat pada fossa lakrimal, sisi
medial prosesus zigomatikum os frontal. Berbentuk oval, kurang lebih bentuk dan
besarnya menyerupai almond, dan terdiri dari dua bagian, disebut
kelenjar lakrimal superior (pars orbitalis) dan inferior (pars palpebralis).
Duktus kelenjar ini, berkisar 6-12, berjalan pendek menyamping di bawah
konjungtiva.
Lacrimal ducts (lacrimal canals), berawal pada orifisium yang sangat
kecil, bernama puncta lacrimalia, pada puncak papilla lacrimales,
terlihat pada tepi ekstremitas lateral lacrimalis. Duktus superior, yang lebih
kecil dan lebih pendek, awalnya berjalan naik, dan kemudian berbelok dengan
sudut yang tajam, dan berjalan ke arah medial dan ke bawah menuju lacrimal
sac. Duktus inferior awalnya berjalan turun, dan kemudian hamper
horizontal menuju lacrimal sac. Pada sudutnya, duktus mengalami
dilatasi dan disebut ampulla. Pada setiap lacrimal papilla serat otot
tersusun melingkar dan membentuk sejenis sfingter.
Lacrimal sac (saccus lacrimalis) adalah ujung bagian atas yang dilatasi
dari duktus nasolakrimal, dan terletak dalam cekungan (groove) dalam
yang dibentuk oleh tulang lakrimal dan prosesus frontalis maksila. Bentuk lacrimal
sac oval dan ukuran panjangnya sekitar 12-15 mm; bagian ujung atasnya
membulat; bagian bawahnya berlanjut menjadi duktus nasolakrimal.
Nasolacrimal duct (ductus nasolacrimalis; nasal duct) adalah kanal
membranosa, panjangnya sekitar 18 mm, yang memanjang dari bagian bawah lacrimal
sac menuju meatus inferior hidung, dimana saluran ini berakhir dengan
suatu orifisium, dengan katup yang tidak sempurna, plica lacrimalis
(Hasneri), dibentuk oleh lipatan membran mukosa. Duktus nasolakrimal terdapat
pada kanal osseous, yang terbentuk dari maksila, tulang lakrimal, dan konka
nasal inferior.
Otot-otot ekstraokular
- Rectus medialis.
- Rectus superior.
- Rectus lateralis.
- Rectus inferior.
- Obliquus superior.
- Obliquus inferior.
Gerakan Bola Mata
Sistem kontrol serebral yang
mengarahkan gerakan mata ke obyek yang dilihat merupakan suatu sistem yang
sangat penting dalam menggunakan kemampuan pengelihatan sepenuhnya. Sistem ini
dikatakan sama pentingnya dalam pengelihatan dengan sistem interpretasi berbagai
sinyal-sinyal visual dari mata. Dalam mengarahkan gerakan mata ini, tubuh
menggunakan 3 pasang otot yang berada di bawah kendali nervus III, IV, dan VI.
Nukleus dari ketiga nervus tersebut saling berhubungan dengan fasikulus
longitudinalis lateralis, sehingga inervasi otot-otot bola mata berjalan secara
resiprokal.
Gerakan Fiksasi Bola Mata
Gerakan fiksasi bola mata
dikontrol melalui dua mekanisme neuronal. Yang pertama, memungkinkan seseorang
untuk untuk memfiksasi obyek yang ingin dilihatnya secara volunter; yang
disebut seabgai mekanisme fiksasi volunter. Gerakan fiksasi volunter dikontrol
oleh cortical field pada daerah regio premotor pada lobus frontalis.
Yang kedua, merupakan mekanisme involunter yang memfiksasi obyek ketika
ditemukan; yang disebut sebagai mekanisme fiksasi involunter. Gerakan fiksasi
involunter ini dikontrol oleh area visual sekunder pada korteks oksipitalis,
yang berada di anterior korteks visual primer. Jadi, bila ada suatu obyek pada
lapang pandang, maka mata akan memfiksasinya secara involunter untuk mencegah
kaburnya bayangan pada retina. Untuk memindahkan fokus ini, diperlukan sinyal
volunter sehingga fokus fiksasi bisa diubah.
Gerakan saccadic
Gerakan saccadic merupakan
lompatan-lompatan dari fokus fiksasi mata yang terjadi secara cepat, kira-kira
dua atau tiga lompatan per detik. Ini terjadi ketika lapang pandang bergerak
secara kontinu di depan mata. Gerakan saccadic ini terjadi secara sangat cepat,
sehingga lamanya gerakan tidak lebih dari 10% waktu pengamatan. Pada gerakan
saccadic ini, otak mensupresi gambaran visual selama saccade, sehingga gambaran
visual selama perpindahan tidak disadari.
Gerakan Mengejar
Mata juga dapat terfiksasi pada
obyek yang bergerak; gerakan ini disebut gerakan mengejar (smooth pursuit
movement).
Gerakan vestibular
Mata meyesuaikan pada stimulus
dari kanalis semisirkularis saat kepala melakukan pergerakan.
Gerakan konvergensi
Kedua mata mendekat saat objek
digerakkan mendekat.
Jaras
Cahaya yang sampai di retina
tersebut akan mengakibatkan hiperpolarisasi dari reseptor pada retina.
Hiperpolarisasi ini akan mengakibatkan timbulnya potensial aksi pada sel-sel
ganglion, yang aksonnya membentuk nervus optikus. Kedua nervus optikus akan
bertemu pada kiasma optikum, di mana serat nervus optikus dari separuh bagian
nasal retina menyilang ke sisi yang berlawanan, yang kemudian akan menyatu
dengan serat nervus optikus dari sisi temporal yang berlawanan, membentuk suatu
traktus optikus. Serat dari masing-masing traktus optikus akan bersinaps pada
korpus genikulatum lateralis dari thalamus. Kemudian serat-serat tersebut akan
dilanjutkan sebagai radiasi optikum ke korteks visual primer pada fisura
calcarina pada lobus oksipital medial. Serat-serat tersebut kemudian juga akan
diproyeksikan ke korteks visual sekunder.
Selain ke korteks visual,
serat-serat visual tersebut juga ditujukan ke beberapa area seperti: (1)nukleus
suprakiasmatik dari hipotalamus untuk mengontrol irama sirkadian dan perubahan
fisiologis lain yang berkaitan dengan siang dan malam, (2) ke nukleus pretektal
pada otak tengah, untuk menimbulkan gerakan refleks pada mata untuk fokus
terhadap suatu obyek tertentu dan mengaktivasi refleks cahaya pupil, dan (3)
kolikulus superior, untuk mengontrol gerakan cepat dari kedua mata.
Referensi
Baehr M, Frotscher M. Duus’
Topical Diagnosis in Neurology. 4th ed. New York: Thieme; 2005.
p. 130-60.
Drake RL, Vogl W, Mitchell AWM.
Gray’s Anatomy for Students. Philadelphia: Elsevier Churchill Livingstone;
2005.
Ganong WF. Review of Medical
Physiology. 22nd ed. Singapore: McGrawHill; 2005. p. 148-70.
Putz R, Pabst R. Atlas Anatomi
Manusia Sobotta Jilid 1, 22nd ed; alih bahasa, Y. Joko Suyono; editor edisi
bahasa Indonesia, Liliana Sugiharto. Jakarta: EGC; 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar